SALIMAH, HUTIA PERTIWI and Sirman, Dahwal and Andry, Harijanto (2021) AKIBAT HUKUM PERCERAIAN TERHADAP KEDUDUKAN PEREMPUAN DARI PERKAWINAN NYEROD (BEDA KASTA) MENURUT HUKUM KEKERABATAN ADAT BALI DI KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI SALIMAH HUTIA P PDF.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menjelaskan dan menggambarkan
proses perkawinan nyerod (beda kasta) menurut hukum kekerabatan adat Bali di
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, dan (2) akibat hukum
perceraian terhadap kedudukan perempuan dari perkawinan nyerod (beda kasta)
menurut hukum kekerabatan adat Bali di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten
Bengkulu Tengah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris
yaitu berupa penelitian diarahkan kepada studi terhadap hukum sebagai law in
action (hukum sebagai fakta), karena hukum berinteraksi dengan pranata-pranata
sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menentukan
lokasi penelitian dan informan melalui wawancara yang mendalam, lalu dianalisis
menggunakan metode yuridis kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yakni (1) Proses perkawinan nyerod (beda kasta) menurut hukum kekerabatan
adat Bali di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu proses
perkawinan pada umumnya didahului dengan melakukan peminangan. Yang
melakukan peminangan adalah pihak dari laki – laki yang datang ke rumah pihak
perempuan. Sedangkan dalam perkawinan nyentana nyerod ini, yang melakukan
peminangan adalah dari pihak perempuan yang datang kerumah pihak laki – laki.
Namun, dalam perkawinan nyentana beda wangsa pihak keluarga wanita tidak
boleh meminang kepihak keluarga laki – laki, walaupun terjadi kesepakatan
diantara keluarga kedua calon mempelai dan (2) akibat hukum perceraian
kedudukan perempuan triwangsa setelah terjadinya perceraian dari perkawinan
beda kasta dengan tidak hilangnya gelar tersebut, maka perempuan ini bisa
kembali ke rumah asalnya jika bercerai nanti dan akan kembali memiliki
swadharma dan swadikara seperti sebelum menikah.
Kata Kunci: Perkawinan Nyerod, Perceraian, Kedudukan, dan Perempuan.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | irma rohayu |
Date Deposited: | 13 Sep 2023 08:37 |
Last Modified: | 13 Sep 2023 08:37 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15883 |