Aditya, Tri Prasetyo Nugroho and Gunggung, Senoaji and M.Fajrin, Hidayat (2022) INVENTARISASI HASIL HUTAN BUKAN KAYU LEBAH TANPA SENGAT (Stingless Bee) DI KAWASAN STASIUN PERCOBAAN UNIVERSITAS BENGKULU TAHURA BENGKULU TENGAH. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
skripsi aditya.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Hutan adalah sumber daya alam yang didominasi pepohonan dan ditumbuhi oleh
berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh secara alami yang mempunyai fungsi untuk
mengatur tata air, pemeliharaan kelestarian tanah, dan pelestarian lingkungan hidup,
sehingga dapat dimanfaatkan secara alami. Hasil hutan terdiri dari hasil hutan kayu dan
hasil hutan bukan kayu. Salah satu hasil hutan bukan kayu adalah madu. Madu merupakan
prioritas pengembangan Kementerian Kehutanan dan menjadi komoditas unggulan
(Novandra dan Widnyana, 2013).
Taman Hutan Raya (Tahura) adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi
tumbuhan dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli, yang
dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang
budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi. Kawasan Taman Hutan Raya dikelola oleh
Pemerintah dengan upaya pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta
ekosistemnya. Suatu kawasan taman wisata alam dikelola berdasarkan satu rencana
pengelolaan yang disusun berdasarkan kajian aspek-aspek ekologi, teknis, ekonomis dan
sosial budaya. (Gintera dan Pika, 2009).
Lebah tanpa sengat atau disebut jenis trigona sudah lama dikenal oleh masyarakat
Indonesia, di Jawa lebah jenis tersebut dikenal dengan nama lebah Lanceng, di daerah
Sunda disebut Teuweul, di Riau dan Sumatera Barat biasa disebut galo-galo atau lebah
lilin. Kelebihan lebah jenis ini yaitu tidak mempunyai sengat (stingless bee). Lebah tanpa
sengat merupakan salah satu genus serangga yang tersebar luas dari daerah tropis sampai
subtropis. Keragaman jenis lebah ini pada tiap daerah berbeda-beda. Di Indonesia terdapat
beberapa jenis lebah tanpa sengat yang telah diidentifikasi yaitu Tetragonula laeviceps, T.
itama, T. drescheri, T. apicalis, T. thoracica, dan T. terminata (Sakagami dkks., 1990).
Berdasarkan banyaknya kelebihan lebah tanpa sengat serta belum terimbanginya
pengetahuan dan kemampuan masyarakat dalam budidaya serta untuk mengetahui jenisjenis lebah tanpa sengat maka perlu dilakukan penelitian tentang lebah ini mengenai jenisjenis dan kondisi lingkungannya di Kawasan Stasiun Percobaan Universitas Bengkulu
Tahura Rajolelo, Bengkulu Tengah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis lebah tanpa sengat (stinglees
bee) dan mengetahui jumlah koloni lebah serta mengetahui kondisi lingkungan sarang
lebah di Kawasan Stasiun Percobaan Universitas Bengkulu. Penelitian ini telah
dilaksanakan mulai bulan Agustus-September yang berlokasi di Stasiun Percobaan
Universitas Bengkulu Tahura Rajolelo, Bengkulu Tengah. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode jalur, yaitu dengan berjalan pada jalur pengamatan. Data jenis�jenis dan jumlah koloni lebah serta kondisi lingkungannya didapatkan dengan cara
melakukan survei awal, pengamatan lebah, tahapan identifikasi, dan analisis data.
Jenis-jenis lebah tanpa sengat (stinglees bee) di Stasiun Percobaan Universitas
Bengkulu pada Kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Rajolelo terdapat 2 jenis yang
berhasil ditemukan yaitu Tetragonula laeviceps dan Heterotrigona itama berjumlah 6
koloni. 1 koloni berjenis Heterotrigona itama dan 5 lainnya berjenis lebah Tetragonula
laeviceps. Identifikasi kondisi lingkungan sarang lebah ditemukan pada pohon terap
(Artocarpus elastica), pohon mangga (Mangifera indica), pohon laban (Vitex pinnata),
pohon nangka (Artocarpus heterophyllus), dan pohon beringin (Ficus benjamina), dengan
bentuk pintu masuk bulat, bulat tak beraturan, lubang kecil, dan corong terompet. Ukuran
lubang yaitu 6 mm sampai dengan 20 mm, dengan warna corong coklat hingga hitam.
Lebah tersebut membuat sarang pada pohon yang sudah mati dan yang masih hidup, arah
pintu masuk/ corong lebah yang ditemukan cendrung menghadap kearah timur. Vegetasi
yang dominan adalah Pohon Mangga (Mangifera indica), pohon Pisang (Musa sp) dan
tanaman Padi (Oryza sativa).
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 03:06 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 03:09 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15971 |