Azrul, Nopri Azhari and Agus, Susatya and Saprinurdin, Saprinurdin (2022) KAJIAN HABITAT TEMPAT BERTELUR, KEBERHASILAN PENETASAN TELUR, DAN PERTUMBUHAN TUKIK JENIS LEKANG (Lepidochelys olivaceae) DI KONSERVASI ALUN UTARA PEKIK NYARING BENGKULU TENGAH PROVINSI BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
skripsi azrul nopri azhari.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Penyu merupakan reptil yang bersifat lambat namun konsisten dalam mencapai
tujuanya. Binatang ini mampu menghabiskan sebagian besar hidupnya di laut dan
berkembang biak dalam kondisi yang penuh dengan tantangan mulai dari gangguan alam
hingga binatang pemangsa. Jenis penyu lekang (Lepidochelys olivacea) merupakan salah
satu ciri penyu yang memiliki ukuran tubuh relative kecil dibandingkan jenis penyu
lainnya. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2021 sampai Agustus 2021 di
Konservasi Alur Utara Pekik Nyaring Bengkulu Tengah Provinsi Bengkulu dengan tujuan
untuk mengetahui mengetahui tempat serta kondisi lingkungan mendarat penyu,
keberhasilan penetasan telur penyu, serta pertumbuhan bobot tubuh tukik.
Berdasarkan hasi penelitian dan pengamatan yang telah dilakukan, Pantai Pekik
Nyaring yang vegetasinya didominasi oleh tanaman cemara laut (Casuarina equisetifolia),
kelapa (Cocos nucifera), dan katang-katang (Ipomoea pescaprae) merupakan tempat yang
ideal bagi penyu untuk meletakkan telurnya, dengan memiliki panjang garis pantai lebih
kurang 2 km serta lebar pantai rata-rata 22,6 m dengan kondisi lingkungan rata-rata suhu
28°C, kelembaban pasir 61% dan tekstur substrat rata-rata pasir 92,39 %, rata-rata debu
2,64 %, dan rata-rata liat 3,07 %. Keberhasilan penetasan telur penyu jenis lekang
(Lepidochelys olivacea) di Konservasi Alun Utara adalah tergolong rendah (27,33%), hal
ini dipengaruhi oleh suhu di sarang penetasan terlalu panas yaitu 33,5º. Hasil pengukuran
pertambahan bobot dan ukuran karapas yang dilakukan per-tiga hari selama 61 hari
diperoleh bobot tukik tertinggi adalah 46 gr dan paling rendah 34 gr, hal ini dipengaruhi
oleh faktor keturunan serta kompetisi yang terjadi didalam bak penangkaran.
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SD Forestry |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Forestry |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 18 Sep 2023 03:13 |
Last Modified: | 18 Sep 2023 03:13 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/15973 |