PRAKTIK KOPERASI KELILING DI TINJAU DARI HUKUM ISLAM STUDI KASUS DI DESA PEKIK NYARING KECAMATAN PONDOK KELAPA KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Koperasi keliling merupakan suatu wadah peminjaman dana untuk
membantu usaha kecil menengah, dengan sistem pinjaman dana yang mudah dan
cepat. Pinjaman dana dari koperasi keliling mempunyai jaminan tersendiri serta
suku bunga 20%, yang mana setiap angsuran dapat dicicil selama 30/40 hari
dengan potongan administrasi ketika pencairan Rp. 50.000 dan Rp. 50.000 untuk
tabungan pertama. Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Koperasi Keliling dapat diklasifikasikan sebagai koperasi sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, untuk
mengetahui penyelesaian jika terjadi sengketa antara koperasi keliling dengan
warga masyarakat yang meminjam dana, dan untuk mengetahui tinjauan hukum
Islam terhadap praktik koperasi keliling di Desa Pekik Nyaring Kecamatan
Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah. Jenis penelitian ini adalah
penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif
deskriptif. Kemudian sumber data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Koperasi keliling tidak dapat
diklasifikasikan sebagai koperasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian. (2) Penyelesaian sengketa antara
koperasi keliling dengan warga masyarakat yang meminjam dapat diselesaikan
dengan cara menjelaskan semua kendala secara baik-baik dan secara langsung. (3)
Tinjauan hukum Islam terhadap praktik koperasi keliling di Desa Pekik Nyaring
Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah yaitu tidak berjalan
sesuai dengan Syari’at Islam, karena di dalam pengembalian uang terdapat bunga
yang besar yaitu 20%, hal ini tidak diperbolehkan dan tidak dibenarkan dalam
Islam.
Kata Kunci: Koperasi, Koperasi Keliling, Hukum Islam