PELAKSANAAN TUGAS PENYIDIK POLRI DAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PEREDARAN NARKOBA DI KOTA BENGKULU

Tindak pidana narkoba menjadi kejahatan luar biasa di Indonesia, Kota
Bengkulu pada hari ini telah menjadi daerah yang marak terjadinya peredaran dan
penyalahgunaan narkoba. Pemberantasan narkoba di Kota Bengkulu telah
dilakukan setiap tahunnya, namun upaya yang telah dilakukan belum mampu
menurunkan angka peredaran dan penyalahgunaan narkoba secara signifikan. Di
dalam tesis ini, penulis ingin meneliti tentang pelaksanaan tugas penyidik
kepolisian dan peran serta masyarakat dalam pemberantasan narkoba yang ada di
wilayah Kota Bengkulu. Dengan permasalahan pokok, yaitu : (1) bagaimana
pelaksanaan tugas penyidik kepolisian dan peran serta masyarakat dalam
pemberantasan peredaran narkoba di Kota Bengkulu? (2) apa kendala yang
dihadapi oleh penyidik kepolisian dalam bekerjasama kepada masyarakat guna
memberantas peredaran narkoba di Kota Bengkulu ? (3) bagaimana perlindungan
hukum peran serta masyarakat dalam pemberantasan narkoba di Kota Bengkulu ?
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan empiris atau pendekatan hukum yang
terjadi secara langsung di masyarakat. Sumber data yang digunkan dalam
penelitian ini adalah keterangan dari responden yang memiliki otoritas terhadap
permasalahan yang diteliti. Hasil dari penelitian ini adalah, pelaksanaan tugas
penyidik kepolisian telah dilakukan dengan langkah pencegahan dan penindakan.
Dalam pelaksanaannya, pemberantasan tindak pidana narkoba juga dilakukan oleh
Badan Narkotika Nasional Kota Bengkulu dengan menjalankan peran
pencegahan, rehabilitasi, dan pemberantasan. Peran masyarakat belum optimal
dalam membantu pemberantasan peredaran narkoba di Kota Bengkulu.
Perlindungan hukum telah dijalankan sesuai dengan konsepsi yuridis yang
berlaku, namun pola perlindungan yang dilakukan tidak mampu dipahami secara
utuh oleh masyarakat. Hambatan penyidik kepolisian dalam bekerjasama kepada
masyarakat dapat diklasifikasikan dalam hambatan internal dan eksternal.
Kepedulian masyarakat dan kurangnya jumlah personil menjadi hambatan utama
dalam kerjasama penyidik dan masyarakat dalam pemberantasan peredaran
narkoba di Kota Bengkulu.
Kata Kunci : Peredaran Narkoba, Penyidik, Peran Masyarakat, Perlindungan
Hukum, Kerjasama.