PRASTYO, TEGUH PAMUNGKAS and Sirman, Dahwal and Nur, Sulistyo B. Ambarini (2020) PENJAMINAN BANGUNAN DI ATAS TANAH BAWAAN SEBAGAI HARTA BERSAMA TANPA PERSETUJUAN PASANGAN PERKAWINAN. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![TESIS [thumbnail of TESIS]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png) Text (TESIS)
            
              
Text (TESIS)
TESIS PRASTYO TEGUH.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (7MB)
Abstract
Indonesia merupakan Negara yang menganut sistem Negara Hukum
(rechtstaat), berkenaan dengan pengaturan tentang perkawinan Warga Negaranya, 
Indonesia merujuk pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang 
Perkawinan. Salah satu akibat hukum dari perkawinan yang sah adalah lahirnya 
hak dan kewajiban suami dan isteri terhadap harta benda, baik terhadap harta 
benda yang masuk ke dalam klasifikasi harta bersama ataupun harta benda pribadi 
masing-masing suami/isteri. Terhadap harta benda pribadi, masing-masing 
suami/isteri dapat bertindak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum, 
termasuk untuk membebankan hak tanggungan atas harta yang berupa tanah 
bawaan. Pembebabanan hak tanggungan atas tanah sebagai harta bawaan yang 
juga meliputi bangunan yang berada di atasnya baik yang sudah ada ataupun yang 
akan ada tidak serta merta dapat dilakukan oleh suami/isteri secara sendiri, hal ini 
karena asas pemisahan horizontal yang dianut oleh sistem pertanahan Indonesia. 
Permasalahan yang diangkat yaitu bagaimana penjaminan bangunan di atas tanah 
bawaan sebagai harta bersama tanpa persetujuan pasangan perkawinan, dan apa 
akibat hukum penjaminan bangunan di atas tanah bawaan sebagai harta bersama 
tanpa persetujuan pasangan perkawinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 
menganalisis penjaminan bangunan di atas tanah bawaan sebagai harta bersama 
dan apa akibat hukum jika pasangan perkawinan tersebut tidak diturutkan dalam 
APHT. penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum normatif dengan 
pendekatan undang-undang. Dimana hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa 
pasangan perkawinan memiliki kedudukan sebagai pemberi persetujuan jika 
dalam APHT memuat klausul turut menjadikan bangunan yang akan ada 
dikemudian hari menjadi objek jaminan hak tanggungan. Akibat dari tidak 
diikutserakannya pasangan perkawinan dalam menjaminkan akan menyebabkan 
APHT yang telah dibuat menjadi batal demi hukum dan objek yang menjadi 
jaminan tidak dapat dieksekusi.
Kata kunci: Bangunan Bersama, Tanah Bawaan, Persetujuan Pasangan
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) | 
|---|---|
| Subjects: | K Law > K Law (General) | 
| Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science | 
| Depositing User: | irma rohayu | 
| Date Deposited: | 29 Sep 2023 03:07 | 
| Last Modified: | 29 Sep 2023 03:07 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16482 | 

