GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DALAM MENUNJANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Musi Rawas)

Penelitian ini berjudul ”Gaya Kepemimpinan Demokratis Dalam Menunjang Disiplin
Kerja Pegawai (Studi Pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten
Musi Rawas)”. Latarbelakang diangkatnya penelitian ini adalah realitas yang ada dan
berdasarkan hasil pra penelitian dan survey yang menyimpulkan bahwa kepemimpinan di
secretariat dewan yang dipimpin oleh seorang sekretaris dewan atau sekwan,
mengindikasikan kepada kecenderungan gaya kepemimpinan demokratis. Dan mengenai
tingkat kedisiplinan pegawai di sekretariat dewan Kabupaten Musi Rawas masih ada
yang kurang mematuhi peraturan yang ada, bahkan pernah ada yang mendapatkan surat
peringatan. Namun banyak juga yang bisa dibilang mentaati peraturan atau ketentuan
yang diterapkan di kantor, misalnya mengenai jam masuk dan jam pulang kantor. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa gaya
kepemimpinan demokratis seorang sekretaris dewan dalam menunjang disiplin kerja
pegawainya. Metode yang diterapkan adalah kualitatif dengan deskriptif analisis. Data
primer diperoleh dati hasil wawancara penulis dengan pegawai yang dijadikan informan,
sedangkan data sekunder diperoleh dari teknik publikasi-publikasi dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang, yang berasal dari unit kerja yang
berbeda dan tingkat jabatan yang berbeda pula. Penulis memperoleh hasil penelitian
sebagai berikut : gaya kepemimpinan sekwan ternyata sangat dominan atau cenderung
kepada gaya kepemimpinan demokratis, hal ini dikarenakan dari indikasi-indikasi
kepemimpinan sekwan mengarah kepada kepemimpinan demokratis. Misalnya
mengutamakan kerjasama dengan bawahan dalam mencapai suatu tujuan hal ini
dibuktikan dengan diadakan rapat rutin bulanan di secretariat dewan, kemudian
memberikan kesempatan kepada bawahan untuk maju dan mengembangkan diri dengan
memberikan rekomendasi dan surat izin belajar kepada pegawainya dan data yang
didapat ternyata ada 7 pegawai yang sedang melanjutkan pendidikannya saat penulis
penelitian, menerima saran dan kritik dari bawahan dan juga membangun semangat serta
gairah kerja dikantor salah satunya dengan menganggarkan dana untuk makan siang
bawahannya sehingga pada saat jam istirahat pegawai tetap berada dikantor. Selain itu
juga sekwan sering berkeliling keruangan kantor bawahannya untuk sekedar berbincang-
bincang dengan bawahannya untuk menjaga komunikasi yang baik dan juga sekaligus
sebagai pengawasan.. Kemudian dari gaya kepemimpinan demokratis yang dianut oleh
sekwan dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata berdampak positif terhadap
kedisiplinan pegawai, dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan sekwan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang lebih disiplin berdasarkan gaya kepemimpinan
demokratis, misalnya dengan menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan, sehingga
secara langsung atau pun tidak langsung tumbuh kepatuhan dan labih menghormati
sekwan sebagai pimpinan atau bahasa sederhananya para pegawai segan untuk tidak
disiplin. Dan kepemimpinan sekwan yang bisa dijadikan panutan oleh bawahannya.
Sehingga dengan sendirinya kesadaran akan kedisiplinan pegawai terbentuk dari
lingkungan yang mendukung dan juga kemauan dari pegawai itu sendiri.