PENYELESAIAN SENGKETA PEMBAGIAN HARTA WARIS BAGI AHLI WARIS PENGGANTI DITINJAU DARI HUKUM ISLAM

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyelesaian sengketa pembagian harta
warisan pada ahli waris pengganti yang ditinggalkan oleh kakek dan neneknya
ditinjau dari Hukum Islam dan untuk mengetahui kedudukan ahli waris pengganti
terhadap harta warisan sesuai dengan ketentuan Al-Quran dan Hadits.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metodologi penelitian
hukum normatif yang berdasarkan studi kepustakaan. Dari penelitian ini diketahui
bahwa (a) Al-Quran tidak mengatur ketentuan mengenai ahli waris pengganti,
tetapi pada Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam mengatur bahwa ahli waris
pengganti dapat menggantikan orang tuanya dan bagian ahli waris pengganti
tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti,
(b) Hak cucu sebagai ahli waris pengganti yang menggantikan orang tuanya telah
meninggal sama seperti hak yang didapatkan oleh saudara perempuan ibunya. Hal
ini disebabkan oleh terdapat 2 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan
sehingga pembagian harta warisan menggunakan perbandingan 2:1. Sesuai
dengan ketentuan Q.S An-Nisaa’/7:4. Untuk memberikan harta warisan kepada
cucu yang menggantikan kedudukan ayah atau ibunya yang telah meninggal
terlebih dahulu, dapat menggunakan wasiat wajibah agar ia bisa menerima harta
warisan yang ditinggalkan oleh kakek dan neneknya. Dan apabila terjadi sengketa
terhadap pembagian harta warisan kepada ahli waris pengganti hendaknya
diselesaikan dengan proses mediasi sebagai sarana penyelesaian sengketa karena
dipandang lebih cepat, mudah, biaya ringan dibanding dengan proses litigasi.
Kata kunci: Penyelesaian Sengketa, Pembagian Harta Waris, Ahli Waris
Pengganti, Hukum Islam