PELAKSANAAN DIVERSI ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOTIKA DI PENGADILAN NEGERI KOTA BENGKULU

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana
Anak mewajibkan sistem peradilan pidana anak menyelesaikan perkara anak
melalui diversi. Anak yang berkonflik dengan hukum sebagai pengguna narkotika
di Kota Bengkulu sepanjang Tahun 2019 sampai dengan Tahun 2021 berjumlah
16 kasus. Pada Tahun 2021 terdapat 3 (tiga) kasus narkotika anak, 1 (satu) kasus
berhasil diselesaikan melalui diversi, dan 2 (dua) kasus tidak diselesaikan melalui
diversi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan diversi serta
hambatan pelaksanaan diversi anak yang berkonflik dengan hukum sebagai
pengguna pidana narkotika di Pengadilan Negeri Bengkulu. Metode penelitian
yang digunakan adalah penelitian hukum empiris yaitu menggunakan pendekatan
perundang-undangan (satute approach) dan pendekatan kasus (case approach).
Hasil penelitian pelaksanaan diversi di Pengadilan Negeri Bengkulu belum
diterapkan secara maksimal penyelesaiannya melalui diversi dan hambatan dalam
pelaksanaan diversi di Kota Bengkulu di antaranya dikarenakan orangtua/keluarga
anak yang sudah lepas tangan, ketidaksesuaian waktu dari para pihak yang
terlibat, kurangnya lembaga tempat rehabilitasi, biaya rehabilitasi, kurangnya
pemahaman mengenai sistem peradilan pidana anak oleh orangtua/wali terhadap
pelaksanaan diversi dan ketidaktelitian Hakim dalam putusan perkara anak yang
berkonflik dengan hukum sebagai pengguna narkotika.
Kata Kunci: Anak, Diversi, Narkotika, Pengadilan Negeri Bengkulu