Dwi, Multi Karina Sembiring and Marulak, simarmata and M., Chozin (2020) PENGARUH METODE PENYIAPAN LAHAN DAN WAKTU APLIKASI HERBISIDA CAMPURAN ATRAZINE DAN MESOTRION PADA TANAMAN JAGUNG DAN GULMA DI LAHAN PESISIR. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI Dwi Multi Karina Sembiring.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Kendala budidaya jagung kedepannya adalah lahan yang semakin menyempit. Supaya
penyediaan jagung di waktu mendatang dapat dijamin keberlanjutannya, maka perluasan
areal tanam perlu dilakukan. Untuk mencegah persaingan dengan komoditas pertanian
lainnya maka, perluasan areal tanam perlu dikembangkan dilahan pesisir. Kendala tanah
dipesisir adalah kapasitas memegang air dan pertumbuhan gulma. Pembukaan lahan pesisir
dapat dengan cara sistem tanpa olah tanah (TOT) disertai pengunaan herbisida untuk
pengendalian gulma. Penelitian bertujuan membandingkan pertumbuhan dan hasil jagung
akibat pengendalian gulma dengan herbisida diformalasikan campuran atrazine dan
mesotrin dengan tanpa pengolahan lahan dipesisir.
Penelitian ini disusun dalam Split plot yang terdiri 2 faktor yaitu 3 level petak
utama dan 4 level anak petak diulang 3 kali. Petak utama terdiri dari TOT dengan
menggunakan herbisida glifosat, TOT dengan menggunakan herbisida parakuat, dan
pengolahan tanah sempurna. Anak petak adalah waktu aplikasi campuran mesotrine dan
atrazine yaitu 2, 3, 4, dan 5 mst. Pengamatan yang dilakuakan dan mendapat nilai rata –
rata tinggi tanaman 174,83 cm, diameter batang 1,62 cm, jumlah daun pertanaman 10
helai, luas daun 547,73 cm², umur berbunga 46,58 HST , diameter tongkol tanpa kelobot
4,11 cm, panjang tongkol tanpa kelobot 16,19 cm, bobot tongkol persampel 151,89 g,
bobot biji kering persampel 82,67, bobot biji kering perpetak 661,38 g. Tanaman
mengalami keracunan terhadap herbisida atrazine dan mesotrine paling tinggi 16,86 %, dan
hanya terjadi pada pengamatan 2 MSA dan tanaman pulih pada pengamatan berikutnya.
Gulma yang paling dominan dilahan yaitu Imperata cilendrica 93,72 %.
Hasil analisi dengan SDR menunjukan pertumbuhan gulma dan sebagian besar
variabel pertumbuhan tanaman yang diamati tidak dipengaruhi oleh system olah tanah dan
waktu aplikasi herbisida maupun interaksi dari kedua jenis perlakuan tersebut. Berat kering
gulma pada akhir penelitian dipengaruhi oleh perlakuan waktu aplikasi herbisida.
Demikian juga umur berbunga di pengaruhi oleh interaksi kedua jenis perlakuan.
Pertumbuhan yang terbaik yang di dapat dihasilkan oleh pengolahan tanah sempurna
seperti pada tinggi tanaman (168,62 cm) dan diameter batang (1,83 cm).
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Agroecotechnology |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 05 Oct 2023 01:45 |
Last Modified: | 05 Oct 2023 01:45 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/16636 |