KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN PERSEPSI MASYARAKAT LOKAL TERHADAP KHDTK HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU DI KECAMATAN ARGA MAKMUR KABUPATEN BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus adalah kawasan hutan yang dapat berupa
hutan konservasi, hutan lindung, atau hutan produksi yang ditunjuk secara khusus oleh
Menteri untuk keperluan penelitian dan pengembangan, pendidikan dan latihan, serta
untuk kepentingan sosial, religi, dan budaya dengan tidak mengubah fungsi pokok
kawasan hutan yang bersangkutan (Permenhut No. 43, 2013). Penelitian dan
pengembangan yang dimaksud adalah bertujuan sebagai objek untuk kegiatan penelitian￾penelitian yang nantinya berguna sebagai data atau informasi untuk mempelajari ataupun
mengevaluasi dari penelitian tersebut dan informasi itu nantinya bisa digunakan sebagai
acuan dalam pengembangan ilmu pengetahuan ataupun acuan dalam formulasi pengelolaan
kawasan hutan yang lebih baik kedepannya. Sosial yang dimaksud adalah bertujuan
sebagai sarana untuk mengetahui kondisi masyarakat di sekitar hutan tersebut. Religi dan
budaya yang dimaksud adalah bertujuan sebagai saran dalam kegiatan religi dan budaya,
terkhusus pada masyarakat di sekitar hutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi serta
persepsi masyarakat Lokal sekitar terhadap KHDTK Hutan Pendidikan Universitas
Bengkulu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi
sosial ekonomi dan persepsi masyarakat Lokal sekitar KHDTK Hutan Pendidikan
Universitas Bengkulu agar menjadi rujukan rencana kegiatan pengelolaannya.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengambilan data langsung di lapangan.
Sedangkan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling.
Data yang diperoleh berdasarkan wawancara langsung kepada responden. Responden
dalam penelitian ini sebanyak 10% dari jumlah KK per daerah penelitian. Penelitian ini
akan mengambil 10% dari keseleruhan jumlah KK per desa. Desa Taba Tembilang
memiliki jumlah Kepala Keluarga (KK) sebanyak 534, yang artinya responden pada desa
tersebut sejumlah 53 KK. Desa Tanjung Raman memiliki jumlah Kepala Keluarga (KK)
sebanyak 223, yang artinya responden pada desa tersebut sejumlah 22 KK. Dan Desa
Lubuk Saung sebanyak 323 KK, yang artinya responden pada desa tersebut sebanyak 32
KK. Dengan demikian, jumlah keseluruhan responden ialah sebanyak 107 KK.Wawancara
di lapangan dilakukan dengan pemberian kuesioner/ angket dan wawancara langsung
mengenai parameter yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian dianalisis
dengan metode kualitatif berupa uraian-uraian kalimat dan metode kuantitatif yang
dinyatakan dalam bentuk angka.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Taba Tembilang, Desa Lubuk Saung dan
Desa Tanjung Raman Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan rata-rata umur yang
produktif dengan tingkat pendidikan yang tergolong rendah, sebagian hanya mengecap
pendidikan tamat SD. Rata-rata kepala keluarga memiliki anggota keluarga sebanyak 5
jiwa, yang merupakan masyarakat lokal karena sudah lebih dari 20 tahun mereka tinggal
disana. Selain mempunyaai pekerjaan pokok yang rata-rata sebagai petani, masyarakat juga
memiliki pekerjaan sampingan antara lain bekerja sebagai wiraswasta, tukang bangunan,
pembantu rumah tangga, peternak dan ada juga yang tidak memiliki pekerjaan sampingan.
Sebanyak 2 responden digolongkan ke dalam kategori sejahtera tinggi, 20 responden
tergolong ke dalam kategori sejahtera sedang dan 85 responden tergolong ke dalam
kategori sejahtera rendah. Persepsi masyarakat Desa Taba Tembilang, Desa Lubuk Saung
dan Desa Tanjung Raman Kabupaten Bengkulu Utara terhadap keberadaan KHDTK Hutan
Pendidikan Universitas Bengkulu tergolong baik. Ini menunjukan bahwa masyarakat
memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap keberadaan KHDTK Hutan
Pendidikan Universitas Bengkulu dan memiliki sifat positif atau berpendapat bahwa
kondisi ekologi KHDTK Hutan Pedidikan UNIB adalah baik serta memberi peranan
ekonomi dan sosial budaya bagi masyarakat sekitar.