ANALISIS QUALITY CONTROL CRUDE PALM OIL DAN RENDEMEN DI PT. BENGKULU SAWIT LESTARI

PT Bengkulu Sawit Lestari masih mendatangkan bahan baku atau TBS dari
masyarakat dengan jenis buah dura. Jenis buah dura ini diduga kadar airnya tinggi dari pada
jenis buah tenera yang banyak ditanam pada kebun perusahaan. Pada hari raya atau hari libur
bahan baku dari masyarakat terus datang ketika Pabrik tidak melakukan produksi atau libur
yang mengakibatkan terjadinya penumpukan bahan baku sehingga TBS menjadi restan yang
dapat menyebabkan turunya kualitas mutu CPO. Dalam proses produksi PT. Bengkulu Sawit
Lestari berusaha mengoptimalkan kualitas Mutu CPO dan Rendemen, PT Bengkulu Sawit
Lestari juga mengupayakan konsitensi kualitas mutu CPO dengan menetapkan batas maksimal
kadar ALB 3.8%, kadar kotoran 0.028%, kadar air sebesar 0.3% dan Rendemen sebesar 19%.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengkaji Pengendalian Mutu (quality control) CPO
yang dilakukan di PT. Bengkulu Sawit lestari. Mengidentifikasi penyebab perubahan kualitas
mutu CPO berdasarkan data pengolahan. parameter yang diamati adalah kadar asam lemak
bebas, kadar kotoran, kadar air dan rendemen CPO, Analisi data menggunakan Peta kendali X�Bar (Control Chart) dan menggunakan Diagram Faktor Sebab akibat. Berdasarkan hasil dari
penelitian dan pembahasan tentang Analisis quality control crude palm oil meliputi (kadar
ALB, kadar kotoran, dan kadar air) di PT. Bengkulu Sawit Lestari maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut, Mutu CPO (Crude Palm Oil) di PT Bengkulu Sawit Lestari secara
keseluruhan sudah mencapai target perusahaan. Untuk pengamatan pada bulan September 2021
nilai kadar Asam Lemak Bebas yang diperoleh sebesar 3.76%, nilai kadar kotoran yang
diperoleh sebesar 0.026%, dan untuk pencapaian nilai kadar air yang diperoleh sebesar 0.28%.
untuk perolehan nilai ketiga parameter mutu tersebut tidak melewati batas maksimal yang
ditetapkan oleh perusahaan dan berada dalam control kendali. Sedangkan untuk rendemen
produksi yang dihasilkan belum memenuhi target sebesar 19% dan baru terealisasi sebesar
18.12% akan tetapi secara statistik konsisten dan berada dalam control kendali Control Chart.
Hasil analisi menggunakan diagram sebab akibat (Fishbone) Maka dapat disimpulkan bahwa
perubahan kadar ALB dipengaruhi oleh bahan baku sebesar 43% dan pekerja sebesar 36%.
Perubahan Kadar Air CPO dipengaruhi Oleh bahan baku sebesar 40% dan pekerja sebesar
30%. Dan untuk kadar kotoran sangat dipengaruhi oleh Mesin (alat) sebesar 37%% dan
Lingkungan 25%. Sedangkan penurunan Rendemen sangat dipengaruhi oleh mesin (alat)
dengan presentase sebesar 50% dan bahan baku sebesar 33%