PENGHAMBAT INTERAKSI MASYARAKAT PEKAL DENGAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Insani, Chairal and Ghusevinalti, Ghushevinalti and Heri, Sunaryanto (2009) PENGHAMBAT INTERAKSI MASYARAKAT PEKAL DENGAN MASYARAKAT TRANSMIGRASI DALAM KOMUNIKASI ANTARBUDAYA. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNIB.

[thumbnail of CHAIRUL INSANI.pdf] Text
CHAIRUL INSANI.pdf - Bibliography
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (698kB)

Abstract

Desa Suka Baru pada awalnya bernama Tanjung Beringin yang menetap di
tepi sungai Seblat, setelah masyarakat sering dilanda banjir maka masyarakat pindah
ke tempat yang lebih tinggi dan mengganti nama desa mereka dengan Desa Suka
Baru.
Pada tahun 1992 masyarakat Suka Baru mengusulkan untuk menambah
jumlah penduduk. Antara kedua masyarakat ini harus terjadi saling menyesuaikan diri
agar kehidupan yang serasi dapat diwujudkan. Dan interaksi sosial berjalan dengan
lancar.
Interaksi sosial yang baik belum dapat dilaksanakan dengan baik. Interaksi
yang terjadi dalam komunikasi antarbudaya antara masyarakat transmigrasi dan
masyarakat Pekal terhambat oleh faktor komunikasi, sosial budaya dan religius.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui secara jelas bahwa komunikasi,
sosial budaya dan religius menjadi faktor penghambat interaksi masyarakat Pekal dan
masyarakat trasnsmigrasi dalam komunikasi antarbudaya.
Data yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk deskriptif analisis dengan
metode kualitatif, observasi, wawancara mendalam menjadikan sebagai pengumpul
data. Pengambilan sanpel sesuai dengan tujuan penelitian yang akan dilakukan yaitu
sebanyak 74 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi sebagai penghambat pola
interaksi sosial disebabkan oleh Bahasa, Etosentrisme, dan Stereotip yang
menghambat interaksi yang dilakukan antara masyarakat Transmigran dan
masyarakat Pekal dalam komunikasi antarbudaya karena adanya perbedaan sistem
nilai hubungan kerja, kesatuan produksi, hubungan ketetanggaan, dan sistem norma,
sedang faktor religius adalah kesadaran agama Islam dan agama Kristen yang masih
kurang dan perbedaan agama yang menghambat interaksi sosial.
Untuk itu masyarakat Desa Suka Baru perlu ada pembinaan khusus di bidang
kemasyarakatan agar terjadi penyatuan antara Transmigran dan masyarakat Pekal.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: J Political Science > JF Political institutions (General)
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Departemen of Comunication
Depositing User: 014 Abd. Rachman Rangkuti
Date Deposited: 19 Nov 2013 10:27
Last Modified: 19 Nov 2013 10:27
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/1687

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200