PENGUASAAN TANAH HPL OLEH MASYARAKAT (STUDIKASUSPENGUASAANTANAHHPLOLEHMASYARAKAT PERUMAHANPERUMNASUNIBKELURAHANBENTIRINGPERMAI, KECAMATANMUARABANGKAHULUKOTABENGKULU)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tentang penguasaan tanah HPL
oleh masyarakat (studi kasus penguasaan tanah HPL oleh masyarakat perumahan
Perumnas UNIB kelurahaan Bentiring Permai kecamatan Muara Bangka Hulu kota
Bengkulu) dengan mengunakan penedekatan kualitatif deskriptif, yaitu dengan
mengadakan analisis data secara induktif dan bersifat deskriptif dengan
mengungkap fakta yang ada dilapangan untuk memberikan gambaran tentang
permasalahan yang terjadi di lapangan. Teori Kepastian Hukum digunakan untuk
memahami dan menganalisis permasalah penelitian ini. Penentuan informan
dilakukan secara purposivel sampling dengan menemui pihak-pihak yang
berwenang terkait dengan tanah HPL, serta masyarakat yang tinggal di perumahan
Perumnas UNIB kelurahaan Bentiring Permai kecamatan Muara Bangkahulu kota
Bengkulu. Data diperoleh melalui wawancara mendalam yang bersifat terbuka dan
dilakukan tanpa ada rasa kecurigaan satu sama lain, dimana wawancara dilakukan
tanpa ada intimidasi dari pewawancara, serta dokumentrasi berupa foto dan
dokumen penunjang penelitian lainnya. Data diolah melalui prose reduksi data, dan
memfokuskannya pada hal-hal penting yang berkaitan dengan penelitian, kemudian
data disajikan dalam bentuk teks yang bersifat naratif, dan terakhir adalah
melakukan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejatinya
masyarakat di lingkungan perumnas UNIB memahami dengan baik apa yang
dimaksud dengan tanah HPL dimana mereka sangat memahami bahwa mereka
hanya memiliki hak untuk mengelola dan mengambil keuntungan atas usaha yang
mereka lakukan di atas tanah tersebut namun mereka tidak akan dapat mengambil
hak dan menjadikan tanah tersebut sebagai hak milik pribadinya selama belum ada
serah terima antar pihak Perum perumnas dengan masyarakat yang mengelola tanah
tersebut melalui hibah, jual beli, ganti rugi maupun metode serah terima lainnya,
untuk itu mereka siap untuk membeli tanah yang bersangkutan jika memang suatu
saat nanti pihak Perum perumnas menjual lahan tersebut. Terkait dengan SKT
mereka juga memahami bahwa SKT hanyalah menjadi salah satu sarat pengajuan
tanah ke BPN dan meskipun saat ini mereka telah memiliki SKT namun mereka
masih belum bisa memiliki sertipikat sebagai bukti bahwa mereka meruan pemilik
sah atas tanah tersebut.
Kata kunci : Pemahaman, Masyarakat, Penguasaan, Tanah HPL