IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI (SEMBAKO) TAHUN 2021 DI KELURAHAN KAMPUNG BALI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

Salah satu dimensi kemiskinan merupakan ketidakmampuan ekonomi untuk
memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang menjadi
permasalahan nasional. Untuk menyelesaikan permasalahan kemiskinan
pemerintah mengeluarkan salah satu program yakni program Bantuan Pangan Non
Tunai (Sembako), yang bertujuan membantu memenuhi kebutuhan pangan
masyarakat miskin yang berada di kota. Skripsi ini kemudian mengambil tema ini
berjudul Implementasi Program Bantuan Pangan Non Tunai (Sembako) Tahun
2021 Di Kelurahan Kampung Bali Kecamatan Teluk Segara Kota
Bengkulu.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendapatkan
gambaran mengenai implementasi dari program yang belum ada berberapa
kendala. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kualitatif deskriptif
untuk memberikan gambaran terhadap masalah penelitian. Aspek penelitian ini
mengadopsi dari teori Riant Nugroho mengenai tahapan pada implementasi
kebijakan yaitu, sosialisasi, implementasi, pengawasan dan evaluasi. Hasil
penelitian dalam aspek sosialisasi ditemukan banyaknya KPM yang tidak
mendapatkan sosialisasi dari dinas terkait dan sosialisasi yang dilakukan
pendamping hanya penjelasan singkat tentang program, dalam aspek
implementasi pihak yang harus terlibat nyatanya tidak terlibat, proses penggantian
KPM dan pengaduan memiliki berberapa kendala, mekanisme program telah
sesuai dengan pedoman umum program, dalam aspek pengawasan memiliki
berberapa kendala karena proses pengaduan memiliki berberapa kendala dan
dalam aspek evaluasi hanya fokus pada evaluasi agen E-Warung saja dan belum
ada evaluasi kinerja petugas penyalur program. Implementasi yang belum berjalan
dengan baik disebabkan oleh: 1). Sosialisasi yang belum merata dan materi yang
diberikan hanya sedikit, 2). Adanya miskomunikasi dan tidak adanya koordinasi
antara pihak serta proses pengaduan kepada pihak Dinas Sosial memiliki
berberapa kendala, 3). Pengawasan oleh Dinas-dinas terkait belum dilakukan
dengan baik, 4). Belum adanya evaluasi kinerja petugas penyalur atau
pendamping program BPNT (Sembako).