PENGELOLAAN ZAKAT OLEH BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) PROVINSI BENGKULU

Dalam penelitian ini, peneliti sangat tertarik untuk melihat bagaimana
perumusan serta perencanaan BAZNAS Provinsi Bengkulu dalam kegiatan
pengumpulan, pendistribusian, pembiayaan, serta pelaporan dana zakat. Penelitian
ini dilakukan dengan cara metode wawancara untuk pengumpulan data. Setelah
peneliti melakukan wawancara, kita mendapatkan daa bahwa perumusan dan
perencanaan kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan peran BAZNAS serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pengelolaan
Zakat oleh BAZNAS Provinsi Bengkulu dalam perumusan serta perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan atas kegiatan BAZNAS, serta
bagaimana penghimpunan, pendistribusian dan endayagunaan zakat apakah sudah
sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat
yang menjadi landasan utama bagi pihak BAZNAS selain Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 serta Peraturan Badan Amil Zakat
Nasional Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pendistribusian dan Pendayagunaan.
Narasumber atau informan penelitian ini sendiri adalah pihak-pihak
pegawai yang ada di BAZNAS Provinsi Bengkulu yang berjumlah 7 orang.
Responden dalam penelitian ini adalah Kepala Bagian Bidang Penghimpunan dan
Sosialisasi yang menjadi perwakilan dari Wakil Ketua I, kemudian Wakil Ketua
II, Wakil Ketua III, Wakil Ketua IV, Ketua Pelaksana, Sekretaris dan Bendahara
Pengumpul.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dilakukan di Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu, penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui tentang bagaimana Pengelolaan Zakat oleh BAZNAS Provinsi
Bengkulu dalam menghimpun dana yang dikumpulkan melalui aksi pengumpulan
dana yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku di BAZNAS, serta bagaimana
cara kinerja mereka dalam mendistribusikan dan juga menggunakan dana-dana
yang telah dikumpulkan untuk melaksanakan kegiatan yang telah mereka rancang
dengan peraturan pusat yang berlaku.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini menghasilkan sebanyak 46 data,
yang kemudian diolah ke tahap reduksi tahap 1 yang menghasilkan 41 data yang dapat di olah dan 5 data dihilangkan karena tidak ada keterkaitan dengan
penelitian dan reduksi tahap 2 yang menghasilkan 11 (sebelas) kelompok. Sebelas
kelompok ini akan menjadi indikator yang menentukan tema utama yang menjadi
model pengelolaan zakat baik itu dari segi perumusan serta perencanaan, serta
partisipasi baik itu dari segi SDM BAZNAS Provinsi Bengkulu maupun
partisipasi dari masyarakat sendiri dalam proses perumusan dan juga perencanaan
yang berlangsung.
Hasil penelitian sendiri menunjukkan bahwa BAZNAS Provinsi Bengkulu
sudah melakukan dan melaksanakan tugasnya dengan baik dalam perumusan serta
perencanaan akan Pengelolaan Zakat sesuai dengan peaturan perundang-undangan
yang berlku, namun masih memiliki sedikit kendala yang dimana masih belum
diresmikannya Pergub dan Perda yang menyebabkan pengumpulan zakat tidak
bisa melebihi target yang sudah ditentukan walaupun sudah tercapai, bahkan
karena keterbatasan SDM BAZNAS juga, mereka memiliki sedikit kendala dalam
melaksanakan sosialisasi sehingga masyarakat Provinsi Bengkulu masih belum
semuanya memercayai kinerja BAZNAS Provinsi Bengkulu biarpun muzakki
sudah mengalami peningkatan sejak tahun 2018 sampai tahun 2020 lalu melalui
rekapitulasi muzakki selain pihak-pihak yang memang sadar sejak awal akan
perlu dan pentingnya melakukan zakat ini.