PENGARUH KOMPETENSI APARATUR DESA, MOTIVASI KERJA , KETAATAN PELAPORAN KEUANGAN DAN PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DIKECAMATAN TANJUNG AGUNG PALIK, KABUPATEN BENGKULU UTARA

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kompetensi aparatur desa, motivasi, ketaatan pelaporan keuangan dan pengawasan BPD
terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa di Kecamatan Tanjung Agung Palik
Kabupaten Bengkulu Utara.
Penelitian ini diuji dengan analisis regresi linier berganda dengan program
SPSS. Sampel dalam penelitian ini yaitu kepala desa, sekretaris desa, dan bendahara
desa karena peran perangkat desa, kepala desa, sekretaris dan bendahara merupakan
motivator, fasilitator, dan mobilisator
untuk meningkatkan pembangunan desa,
sehingga sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini,
terdapat beberapa kesimpulan sebagai berikut:1) Kompetensi aparatur desa berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa. 2) Motivasi kerja berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa. 3) Ketaatan pelaporan keuangan
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa.4)
Pengawasan badan permusyawaratan desa berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pengelolaan keuangan desa.
Implikasi dari penelitian ini adalah memberikan bukti bahwa kompetensi aparatur
desa, motivasi kerja dan pengawasan badan permusyawaratan desa berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pengelolaan keuangan desa. Namun tidak terbukti bahwa
ketaatan pelaporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pengelolaan
keuangan desa. Hal tersebut menggambarkan bahwa tercapainya kinerja pengelolaan
keuangan desa yang baik sangat diperlukan adanya ketiga faktor tersebut. Sesuai hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemerintah desa
khususnya, pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk mengambil langkah strategis
dalam rangka perbaikan kinerja pengelolaan keuangan desa.
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Jangkauan penelitian yang relatif kecil (10
Desa), tidak digunakannya metode wawancara sehingga hasil penelitian tidak dapat
dikonfirmasi dan dijelaskan lebih detail serta variabel penelitian yang relatif sedikit.
Sampel penelitian ini dilakukan dalam lingkup satu wilayah kabupaten namun hanya
diambil beberapa desa sebagai objek penelitian.