PENGARUH WORK FROM HOME TERHADAP WORK LIFE BALANCE DAN DAMPAKNYA PADA KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU SELAMA PANDEMI COVID-19

Menyebarnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di berbagai Negara
termasuk di Indonesia telah banyak memberikan pengaruh pada beragam sektor
kehidupan. Dampak penyebaran Covid-19 telah mendorong pemerintah untuk
mengambil sejumlah kebijakan seperti social distancing, physical distancing,
penerapan protocol kesehatan, Work from Home, Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) dan sejumlah kebijakan lainnya. Secara formal, Pemerintah Republik
Indonesia segera mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 2021
tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Keputusan Presiden Republik Indonesia
No. 11 Tahun 2021 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona
Virus Disease 2021 (Covid-19). Kebijakan ini disambut dengan baik bagi semua
pihak sebagai salah satu langkah pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran
virus covid-19, disusul dengan diliburkannya sekolah-sekolah dan kampus-kampus
oleh pemerintah. Pembelajaran dilakukan secara daring mulai dari tangkat sekolah
dasar hingga perguruan tinggi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan dua surat edaran terkait pencegahan dan penanganan virus tersebut.
Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menganalisis pengaruh Work from
Home terhadap Work Life Balance guru Sekolah Dasar di Kota Bengkulu,
Mengetahui dan menganalisis pengaruh Work from Home terhadap kinerja guru
Sekolah Dasar di Kota Bengkulu dan Mengetahui dan menganalisis pengaruh Work
Life Balance terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kota Bengkulu. Penelitian
dilakukan dalam konteks waktu pandemi Covid-19, sehingga fokus pembahasan
penelitian dilakukan dalam perpektif masa pandemi Covid-19 sedang berlangsung.
Penelitian menggunakan teori Job Resource-Demand (JD-R) dari Schaufeli &
Bakker (2004).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif (survey). Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh
melalui penyebaran kuesioner. Responden penelitian ini adalah 169 orang guru
Sekolah Dasar di Kota Bengkulu diambil dengan teknik area sampling dari
Kecamatan Muara Bangkahulu dan Sungai Serut. Metode analisis data digunakan
analisis deskriptif dan analisis regresi sederhana.
Berdasarkan penelitian lapangan, diperoleh hasil bahwa: (1) Kebijakan work
from home berpengaruh positif dan signifikan terhadap work life balance guru
Sekolah Dasar di Kota Bengkulu. Hal ini berarti kebijakan work from home yang
diterapkan saat pandemi Covid-19 semakin baik, maka guru sekolah dasar akan
memiliki keseimbangan kehidupan-kerja (work life balance) yang tinggi; (2)Kebijakan work from home berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru
Sekolah Dasar di Kota Bengkulu. Hal ini berarti bahwa kebijakan work from home
yang ditetapkan selama pandemi Covid-19 semakin baik, maka kinerja yang
dihasilkan guru dalam melaksanakan tugas belajar-mengajar juga akan semakin
tinggi, walaupun hal tersebut berlangsung selama pandemi Covid-19 dan (3)
Keseimbangan kehidupan kerja (work life balance) guru berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja guru Sekolah Dasar di Kota Bengkulu. Hal ini berari
bahwa jika work life balance guru semakin baik, maka kinerja yang dihasilkan guru
dalam melaksanakan tugas belajar-mengajar juga akan semakin tinggi, walaupun hal
tersebut berlangsung selama pandemi Covid-19.
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, beberapa saran yang dapat
diberikan adalah: (1) Kebijakan work from home memerlukan dukungan sumber
daya yang memadai, seperti fasilitas teknologi informasi, sehingga mendukung
tujuan diselengarakannya kebijakan work from home. Saran ini sejalan dari
pentingnya fasilitas teknologi informasi dalam melaksanakan kebijakan WFH,
sebagaimana diharapkan oleh guru; (2) Kebijakan work from home memiliki dampak
pada keseimbangan kehidupan-pekerjaan. Hal ini berarti work from home membuat
kesimbangan kehidupan-kerja guru semakin baik. Oleh karena itu, kebijakan WFH
hendaknya dilaksanakan lebih fleksibel, sehingga guru dapat menjalankan aktivitas
kantor dan rumah selama melaksanakan WFH; dan (3) Kebijakan work from home
dapat memengaruhi kinerja individu. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki
pengaturan yang baik agar tidak terjadi benturan antara pekerjaan dan keluarga,
karena hampir dilaksanakan secara bersamaan. Hal ini sebagai wujud strategi dalam
memulai dan mengakhiri pembelajaran secara efektif.