Pebperiadi, Anderi and Slamet, Widodo and Paulus, S. Kananlua (2024) PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP EMOTIONAL, JOB INSECURITY DAN WELL-BEING DI PDAM KOTA BENGKULU. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
Tesis_Anderi PDF._compressed.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (2MB)
Abstract
Sangat penting untuk mengukur perilaku tampilan emotional karena
temuan penelitian sebelumnya bahwa karyawan mengekspresikan emosi dalam
proses pemberian layanan berdampak pada suasana hati dan loyalitas. Kemudian
job insecurity, merupakan kondisi psikologis seorang karyawan yang merasa
terancam atau khawatir akan kelangsungan pekerjaannya dimasa yang akan
datang. Selanjutnya well-being merupakan kondisi tercapainya kebahagiaan tanpa
adanya gangguan psikologis yang ditandai dengan kemampuan individu
mengoptimalkan fungsi psikologisnya.
Rumusan permasalahan penelitian adalah (1) bagaimana persepsi
karyawan terhadap emosional di PDAM Kota Bengkulu? (2) bagaimana persepsi
karyawan terhadap job insecurity di PDAM Kota Bengkulu? dan (3) bagaimana
persepsi karyawan terhadap well-being di PDAM Kota Bengkulu? Sedangkan
tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis persepsi karyawan terhadap
emosional di PDAM Kota Bengkulu, (2) untuk menganalisis persepsi karyawan
terhadap job insecurity di PDAM Kota Bengkulu, dan (3) untuk menganalisis
persepsi karyawan terhadap well-being di PDAM Kota Bengkulu.
Gardner, Fischer dan Hunt (2009) menuturkan bahwa konflik emosional
yang dilandaskan pada kebingungan memilih emosi inilah yang akan menjadi titik
awal dari banyaknya permasalahan emosi yang dirasakan oleh pekerja saat ini.
begitu juga dengan job insecurity, menurut De Witte (2003) job insecurity pada
karyawan dapat menurunkan kesejahteraan karyawan di tempat kerja. Selain
membawa dampak negatif terhadap pekerjaannya, job insecurity juga
menyebabkan seorang karyawan tidak memiliki kepuasan dalam hidupnya, tidak
sejahterah (well-being) di tempat kerja. Harter, Schmidt dan Keyes (2003);
Robertson dan Cooper (2011) menemukan hubungan signifikan antara tingkat
well-being dengan tingkat hasil kerja seperti kepuasan, produktivitas, turnover
pekerja dan tingkat ketidakhadiran pekerja.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, responden
penelitian adalah karyawan PDAM Kota Bengkulu berjumlah 35 orang (karyawan
tetap berpendidikan Diploma ke atas), semua populasi dijadikan responden
penelitian dengan metode sensus, dan dilakukan wawancara dengan tiga orang,
yaitu dari Bagian Satuan Pengawas Intern, Direktorat Umum dan Direktorat
Teknik. Pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner, wawancara dan studi
dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan statistik deskriptif.
Hasil penelitian diketahui bahwa emosi karyawan PDAM Kota Bengkulu
lebih mengarah kepada deep acting. Hasil ini mengindikasikan bahwa emosi yang
ditampilkan karyawan sesuai dengan tuntutan dalam peran pekerjaan. Karyawan
dalam melakukan deep acting mengubah perasaan dalam upaya menyesuaikan dengan tampilan emosi yang terdapat dalam aturan organisasi. Persepsi terhadap
job insecurity dengan penilaian sedang. Ketidakamanan kerja karyawan PDAM
Kota Bengkulu berada pada aspek pekerjaan, yaitu kesempatan promosi. Aspek
ketidakamanan kerja lain yang tergolong tinggi pada aspek kemungkinan
perubahan negatif pada keseluruhan kerja, yaitu dibayangi kemungkinan
perubahan tempat kerja. Hal ini lebih kepada ketidakamanan karena sering
dilakukan rotasi kerja (mutasi). Persepsi terhadap well-being dengan penilaian
tinggi. Artinya, karyawan PDAM Kota Bengkulu memiliki sikap mental yang
positif seperti bahagia, memiliki makna hidup, hubungan yang positif dengan
orang lain. Dengan perasaan akan kenyamanan atau kebahagiaan ini memberikan
dampak yang positif bagi karyawan dan organisasi. Dimensi tujuan hidup adalah
dimensi dengan nilai rata-rata tertinggi dari variabel well-being.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa emosi karyawan PDAM Kota
Bengkulu lebih mengarah kepada deep acting, implikasinya bahwa kepuasan
pelayanan lebih dapat dirasakan jika penyedia layanan dapat menampilkan deep
acting. Menampilkan emosi deep acting mungkin tidak hanya menghindarkan
karyawan dari stres tetapi juga dapat memenuhi tujuan organisasi dalam
memberikan pelayanan yang berkualitas. Job insecurity pada karyawan PDAM
Kota Bengkulu dengan penilaian sedang, implikasinya bahwa perasaan job
insecurity yang sedang akan berdampak dengan komitmen organisasi yang
sedang, trust organisasi yang sedang dan kepuasan kerja yang sedang. Well-being
karyawan PDAM Kota Bengkulu dengan penilaian tinggi, implikasinya bahwa
dengan perasaan akan kenyamanan atau kebahagiaan ini memberikan dampak
yang positif bagi karyawan dan organisasi.
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
| Divisions: | Postgraduate Program > Master of Management Program |
| Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
| Date Deposited: | 19 Feb 2024 08:20 |
| Last Modified: | 19 Feb 2024 08:20 |
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/17581 |

