ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT KESUKSESAN PELAKSANAAN PROYEK PENGGANTIAN JEMBATAN AIR SEGURI DI LINGKUNGAN SATUAN KERJA PELAKSANAAN JALAN NASIONAL WILAYAH I PROVINSI BENGKULU

Dalam pelaksanaan proyek, Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional
(Satker PJN) Wilayah I Provinsi Bengkulu sering mengalami berbagai kendala
yang menyebabkan proyek tertunda. Semakin banyaknya kegiatan konstruksi yang
dilakukan pemerintah, masalah dan kendala yang sering ditemukan semakin
beraneka ragam. Selain itu, pelaksana lapangan mengalami kondisi yang berbeda
beda antara satu proyek dengan proyek yang lain. Kendala yang muncul akan
menyebabkan waktu pelaksanaan proyek menjadi terhambat. Proyek penggantian
jembatan air seguri, meliputi pengerjaan jembatan dengan panjang bentang 14
meter dan lebar lantai 9-meter, dibiayai dari APBN Tahun Anggaran 2020 – 2021
yang mana progres fisik pada bulan Juni 2021 direncanakan telah mencapai
79,23%, sementara realisasi yang terjadi baru mencapai 62,51% sehingga terjadi
deviasi sebanyak -16,72%. Untuk mengurangi kendala dalam pelaksanaan proyek
di masa mendatang, indentifikasi dan pengukuran kesuksesan proyek sangat
diperlukan. Identifikasi dan pengukuran faktor kesuksesan kritis tersebut jika
diperhatikan dan ditangani akan memperbaiki keberhasilan pelaksanaan proyek
konstruksi pembangunan infrastruktur lainnya di masa mendatang.
Dalam penelitian ini, tiga aspek penting dari manajemen proyek akan
diidentifikasi, yaitu: Konteks Manajemen Proyek (Project Management Context),
Rangkaian Proses Manajemen Proyek (Project Management Processes), dan Aspek
Pengetahuan Manajemen Proyek (Project Management Knowledge Areas). Untuk
menjawab pertanyaan penelitian, desain penelitian deskriptif kualitatif digunakan. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 2 minggu kegiatan. Observasi dan
wawancara informan kunci dilakukan untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai
objek penelitian. Informan penelitian adalah ‘aktor utama’ yang mengetahui secara
teknis dan detail tentang masalah penelitian yang akan dipelajari. Objek penelitian
ini adalah proyek penggantian jembatan air seguri. Informan yang dipilih harus
representative, yang artinya mengetahui secara detail mengenai kendala dalam
pelaksanaan proyek. Informan dalam penelitian ini meliputi lima orang narasumber
dari proyek penggantian jembatan air seguri. Lima informan yang akan
diwawancarai dalam penelitian ini, yaitu: 1) satu orang koordinator; 2) satu orang
konsultan pengawas; 3) satu orang kontraktor; 4) Pejabat Pembuat Komitmen, dan
5) Pengawas Lapangan Proyek. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat 37 (tiga puluh tujuh) kendala
faktor yang menjadi penghambat kesuksesan pelaksanaan proyek di Satker
Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Bengkulu, mulai dari kendala teknis,
kendala administratif, kendala penganggaran, kendala pengadaan, komunikasi dan
koordinasi, kapabilitas SDM, hingga kendala eksternal yang berada di luar kendali
organisasi. Satu dari tiga puluh empat faktor yang teridentifikasi masuk ke dalam
faktor yang berisiko besar. Tujuh faktor masuk dalam kategori level risiko sedang.
Sembilan faktor masuk kategori level risiko kecil. Enam belas faktor masuk dalam
kategori sangat kecil, yang seharusnya dapat diantisipasi oleh organisasi karena
berkaitan dengan kendala teknis yang masih dapat diantisipasi oleh Satker PJN
Wilayah I Provinsi Bengkulu. Faktor-faktor ini perlu diantisipasi oleh Satker PJN
Wilayah I Provinsi Bengkulu sebagai mekanisme alat evaluasi dan perbaikan
pelaksanaan proyek sejenis lainnya di masa mendatang. Penelitian selanjutnya
dapat mengidentifikasi faktor kendala pelaksanaan proyek dengan menggunakan
teknik kuantitatif, pemberian rekomendasi untuk penanganan risiko yang telah
diidentifikasi, dan pembuatan daftar untuk mengontrol risiko yang terjadi.