PENERAPAN RISK BASED THINKING BERDASARKAN STANDAR ISO 9001:2015 DALAM PENINGKATAN LAYANAN BELAJAR JARAK JAUH PADA UPT UPBJJ-UT BENGKULU

Risiko adalah kondisi yang muncul karena adanya ketidakpastian. Risiko dapat
terjadi terhadap indvidu maupun organisasi, baik organisasi pemerintah maupun
swasta. Pada standar manajemen mutu ISO 9001:2015, pengelolaan risiko terdapat
dalam konsep Pemikiran Berbasis Risiko (risk based thinking). Risk base thinking
ditujukan untuk mencapai sistem manajemen mutu yang efektif, mencapai hasil yang
lebih baik dan mencegah dampak-dampak negatif. Peningkatan angka partisipasi
mahasiswa merupakan salah satu indikator dalam pengukuran capaian sasaran mutu
pembelajaran jarak jauh UPT UPBJJ-UT Bengkulu Data jumlah mahasiswa UPT
UPBJJ-UT Bengkulu dari tahun 2019 sampai tahun 2021 menunjukkan adanya
penurunan angka partisipasi mahasiswa setiap tahun sehingga pencapaian hasil yang
searah dengan kebijakan mutu dan sasaran mutu pembelajaran jarak jauh UPT
UPBJJ-UT Bengkulu tidak dapat terwujud. Hal ini dapat saja terjadi apabila proses
risk based thinking tidak diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan. Inilah
yang menjadi latar belakang penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan penerapan risk based thinking berdasarkan standar ISO 9001:2015
dalam peningkatan layanan belajar jarak jauh pada UPT UPBJJ-UT Bengkulu. Objek
penelitan adalah para pimpinan UPT UPBJJ-UT Bengkulu. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian pendekatan kualitatif. Sedangkan analisis data
dilakukan secara berkesinambungan dari awal sampai akhir penelitian, baik
dilapangan maupun diluar lapangan dengan menggunakan teknik yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman (1992) yaitu dengan cara mereduksi data, mengorganisasi
data agar sistematis, penyajian data, kesimpulan dan verifikasi. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan observasi sedangkan alat
yang digunakan untuk membantu dalam menganalisis data adalah aplikasi Nvivo 12.
Hasil penelitian menunjukkan proses perencanaan (Plan) dalam penerapan risk based
thinking pada UPT UPBJJ-UT Bengkulu belum dilakukan secara masif. Proses yang
telah dilakukan yaitu proses identifikasi terhadap masalah internal dan eksternal
(penerapan klausul 4.1), proses identifikasi terhadap kebutuhan dan harapan pihak
berkepentingan (penerapan klausul 4.2), dan proses penilaian risiko (penerapan
klausul 6.1.1). Sedangkan proses pelaksanaan (Do), proses pemeriksaan (Check) dan
proses tindak perbaikan (Act) dalam penerapan risk based thinking pada UPT UPBJJ
UT Bengkulu belum dilakukan. Belum tersedianya pedoman menjadi kendala untuk
menerapkan proses-proses tersebut