PENGARUH MISPRICING TERHADAP RETURN REVERSAL SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS IDX30 DI BURSA EFEK INDONESIA

Sartika, Firda and Ridwan, Nurazi and Nurna, Aziza (2022) PENGARUH MISPRICING TERHADAP RETURN REVERSAL SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DALAM INDEKS IDX30 DI BURSA EFEK INDONESIA. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
TESIS FS.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (1MB)

Abstract

Secara umum, apabila sebagian besar harga saham dengan kapitalisasi
pasar yang besar mengalami mispricing, maka pasar modal dapat dikategorikan
kurang
efisien karena dianggap tidak dapat merefleksikan substansi
informasi/news perekonomian dengan wajar (Malkiel, 2003). Pada kondisi pasar
yang efisien, investor tidak bisa mendapatkan abnormal return (Kim dan
Shamsudin, 2008). Namun, jika suatu pasar mengalami kondisi efisien dalam
bentuk lemah, maka harga tidak dapat mencerminkan nilai fundamental
perusahaan, sehingga dapat terjadi mispricing yang dimaknai sebagai suatu harga
yang tidak sesuai dengan informasi yang tersedia dan berseberangan dengan teori
pasar efisien.
Penelitian mengenai mispricing masih minim dilakukan di Indonesia.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, mispricing berpengaruh positif terhadap
return saham. Seperti yang dilakukan oleh Fama dan French (1992) yang
menemukan bahwa risiko pasar (beta), size dan book-to-market mampu
berpengaruh positif terhadap return saham. Hasil yang sama juga ditemukan oleh
Savitri (2012), Anindyaguna (2014), serta Lestari dan Yulianto (2018) yang
menemukan bahwa stock mispricing berpengaruh positif terhadap return reversal
saham. Size mencerminkan ukuran besar kecilnya kapitalisasi pasar perusahaan
book-to-market ratio yang mencerminkan tinggi rendahnya rasio harga pasar
saham perusahaan dengan nilai bukunya. Berdasarkan penjelasan tersebut maka
diasumsikan bahwa fenomena mispricing memiliki pengaruh terhadap return
saham.
Mispricing diukur dengan volatilitas residual masing-masing saham
sementara return reversal dalam penelitian menggunakan return selama 4 minggu
pasca pengumuman perusahaan yang masuk dalam Indeks IDX30 di tahun 2017
2019. Penelitian dilakukan terhadap 18 perusahaan yang memenuhi kriteria
sampel penelitian. Sampel merupakan perusahaan dengan kapitalisasi besar yang
selalu terdaftar dalam Indeks IDX30 periode 2017-2019 yang diambil berdasarkan
purposive sampling. Data yang didapatkan berupa beta saham, harga saham, dan
return mingguan saham diolah dengan Eviews 6 dengan 4 kali regresi untuk
masing- masing periode pengamatan dan menggunakan dua jenis return yakni
return normal dan return absolute. Penggunaan return absolut dinilai lebih relevan
untuk mengetahui pengaruh mispricing terhadap return karena tidak
menggunakan nilai yang minus, selain itu berdasarkan pengukuran mispricing
dengan volatilitas residual yang digunakan hanya mencerminkan tingkat
mispricing saja, tanpa mengetahui apakah mispricing tersebut undervalue atau
overvalue. Hasil regresi menunjukkan bahwa mispricing berpengaruh positif terhadap
return saham terutama pada minggu kedua periode pengamatan dan nilai
mispricing berangsur turun mengikuti proses mean reverting untuk periode
pengamatan minggu ketiga dan minggu keempat. Hasil terbaik ditunjukkan saat
regresi kedua, ketika t-statistic untuk variabel mispricing menunjukkan angka
yang paling besar diantara ketiga hasil regresi lainnya, yaitu 4,12245. Hal ini
mengandung arti bahwa pengaruh mispricing terhadap return reversal terlihat
sangat kuat pada saat dua minggu setelah periode mispricing. Interpretasi dari
hasil regresi berupa pengaruh yang positif ini adalah semakin besar tingkat
mispricing suatu saham, maka akan semakin besar pula return reversal-nya
(tingkat kembalinya return), dan berlaku sebaliknya, semakin kecil tingkat
mispricing suatu saham, maka akan semakin kecil pula return reversal-nya
(tingkat kembalinya return).
Sementara untuk variabel kontrol berupa size perusahaan menghasilkan
kesimpulan pengaruh yang positif dan signifikan pada tingkat kepercayaan 5%
pada hasil regresi menimbulkan hasil yang sama dengan penelitian-penelitian
sebelumnya. Begitu juga untuk variabel kontrol book to market, hasil penelitian
sesuai dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan terdahulu, seperti
penelitian yang dilakukan oleh Fama & French (1992) yang juga mendukung
beberapa penemuan yang telah dilakukan sebelumnya oleh Stattman (1980) dan
Rosenberg et al. (1985), yaitu adanya pengaruh yang signifikan dari book-to
market terhadap return saham pada pasar di Amerika Serikat.
Evaluasi akademis yang dapat disimpulkan berdasarkan penelitian adalah
peristiwa mispricing dapat terjadi pada perusahaan dengan kapitalisasi besar
seperti perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dan dapat menjadi
peluang bagi investor dalam memperoleh abnormal return dengan nilai yang
relative cukup besar terutama pada minggu kedua periode mispricing. Sementara
perusahaan harus mampu membaca setiap reaksi yang ditimbulkan oleh investor
agar tidak menjadikan mispricing sebagai salah satu faktor dalam penurunan
harga saham di pasar modal karena adanyanya overreaction dari investor.

Item Type: Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined])
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Postgraduate Program > Master of Agribusiness
Depositing User: 56 nanik rahmawati
Date Deposited: 19 Apr 2024 07:40
Last Modified: 19 Apr 2024 07:40
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/17687

Actions (login required)

View Item
View Item

slot gacor terbaik

slot gacor terpercaya

Situs Resmi Bisawd

slot gacor 4d

Slot Terpercaya

Slot Gacor bet 200