REVIEW ATAS KETAATAN PENATAUSAHAAN DAN AKUNTANSI DALAM IMPLEMENTASI BELANJA HIBAH DI PROVINSI BENGKULU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketaataan penausahaan dan
akuntansi belanja hibah di Provinsi Bengkulu. Penatausahaan merupakan
pencatatan atas segenap tindakan pengurusan administrasi dan pengurusan
kebendaharawanan yang mengakibatkan bertambahnya dan berkurangnya
kekakyaan daerah, baik berupa barang maupun uang yang termasuk juga tugas
tugas transitoris dalam rangka pelaksaan APBD untuk satu tahun anggaran.
Belanja Hibah adalah pemberian bantuan uang/barang atau jasa dari pemerintah
pusat atau pemerintah daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan, yang
secara spesifik telah ditetapkan peruntukannya bersifat tidak wajib dan tidak
mengikat serta tidak secara terus menerus yang bertujuan untuk menunjang
penyelenggraan urusan pemerintah daerah dengan memperhatikan rasa keadilan,
kepatuhan, nalitas dan manfaat untuk masyarakat.
Metode penelitian yang peneliti terapkan adalah deskriptif dan
menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah metode
penelitian yang menggambarkan kejadian yang sebenarnya terjadi terhadap objek
yang diteliti, sesuai dengan keadaan saat penelitian berlangsung. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan
cara-cara sistematis dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis
informasi, wawancara, dan pelaporan hasilnya. Lokasi penelitian ini berada di
Inspektorat Provinsi Bengkulu.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya sesuai dengan data yang
diperoleh diawal oleh peneliti berupa hasil tabulasi data kuesioner yang di
distribusikan ke Inspektorat Provinsi Bengkulu. Inspektora berperan dan
memahami dalam mengawasi jalannya Belanja Hibah dibuktikan dengan
kecendrungan rata-rata jawaban dari Apararatur Sipil Negara cenderung
menjawab “Ya”, kemudian kesimpulan hasil dari wawancara mendalam kepada
informan di Inspektorat Provinsi Bengkulu bahwasannya sudah memahami seperti
apa itu Belanja Hibah dan telah menjalankan penatausahaan Belanja Hibah sesuai
dengan peraturan di dukung oleh pernyaaan saat melakukan wawancara
mendalam mengenai penatausahaan Belanja Hibah.
Penelitian ini masih tergolong baru, hal ini disebabkan karena peneltian ini
dilakukan setelah adanya fenomena terkait dengan penyelewengan hibah yang terjadi di Provinsi Bengkulu, sehingga hal ini menyebabkan masih minimnya
literatur yang didapatkan. Selain itu dalam proses penelitian, peneliti menemukan
beberpa kendala lainnya seperti sulitnya berinteraksi, berkomunikasi, dan
berdiskusi dengan pihak terkait untuk melakukan proses pengambilan data baik
data primer berupa kuesioner dan wawancara maupun data skunder berupa
dokumen dokomen yang menunjukkan realisasi belanja hibah, mengingat
penelitian ini dilakukan dalam masa pendemi sehingga hal ini mengakibatkan
peneliti hanya dapat mendeskripsikan secara umum mengenai penatausahaan
belanja hibah dan
tidak dapat mendeskripsikan lebih lanjut mengenai
penatausahaan Belanja Hibah yang ada di Provinsi Bengkulu.
Berdasarkan keterbatasan dalam penelitiani ini, maka sebaiknya peneliti
selanjutnya dapat melakukan pra penelitian terlebih dahulu sebelum melakukan
proses penelitian , diantaranya peneliti selanjutnya dapat melakukan observasi
terkait dengan narasumber yang akan di tuju dengan harapan peneliti selanjutnya
dapat berinteraksi, berkomunikasi, dan berdikusi terkait dengan topik yang akan
menjadi bahasan peneltian, sehingga hal ini akan memberikan kemudahan dalam
proses penyampaian hasil penelitian yang di dukung dengan data data yang
kompleks dan terperinci, kemudian peneliti selanjutnya di harapkan untuk dapat
melakukan kajian literatur yang lebih dalam terkait dengan penatausahaan belanja
hibah, mengingat penelitian dengan metode kualitatif mengenai penatausahaan
belanja hibah belum banyak di lakukan sehingga diharapkan penelitian
selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan lebih maksimal.