Peranan Keluarga dalam Proses Penyembuhan Survivor Covid-19 Di Kota Bengkulu

Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) secara resmi
mendeklarasikan virus corona (COVID-19) sebagai pandemi pada tanggal 9 Maret
2020. Artinya, virus corona telah menyebar secara luas di dunia. Pada umumnya
virus corona menyebabkan gejala yang ringan sampai berat, seperti demam dan
batuk, dan kebanyakan bisa sembuh dalam beberapa minggu. Tapi bagi sebagian
orang yang berisiko tinggi (kelompok lanjut usia dan orang dengan masalah
kesehatan menahun, seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, atau diabetes)
virus corona dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan peranan keluarga dalam proses penyembuhan
survivor Covid-19. Survivor Covid-19 sendiri merupakan orang-orang yang
berhasil bertahan hidup atau sembuh dari virus Covid-19. Lokasi penelitian ini
berada di Kota Bengkulu, dan tersebar di beberapa kelurahan, yaitu kelurahan
Pematang Gubernur, Kelurahan Surabaya dan Kelurahan Rawa Makmur.
Penelitian ini dianalisis menggunakan teori struktural fungsional milik Emile
Durkheim. Pendekatan penelitian yang digunakan ialah pendekatan kualitatif
deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan tiga cara yaitu melalui
wawancara secara mendalam dan bersifat semi terstruktur terhadap informan
penelitian, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Proses penentuan informan
dalam penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Data hasil penelitian
kemudian diolah dengan mereduksi data terlebih dahulu, kemudian data disajikan
dalam bentuk naratif, dan ditarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam proses
penyembuhan survivor Covid-19. Peranan keluarga tersebut ialah, dengan
memberikan dukungan emosional dan informasi, seperti memberikan semangat
dan motivasi kepada survivor, memberikan informasi-informasi mengenai
pengobatan covid-19 termasuk juga pengobatan tradisional, membantu secara
material seperti membantu biaya pengobatan, biaya perawatan, isolasi dan
mengirimkan makanan, kemudian merawat survivor dengan terus membuatkan
makanan, membuatkan obat tradisional seperti air rebusan daun sungkai,
membantu merawat survivor ketika menjalankan perawatan dirumah sakit dan
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang didapatkan dari perusahaan
tempat suami mereka bekerja, sehingga seluruh rangkaian pengobatan dicover
oleh asuransi seperti asuransi dari AXA Mandiri Heart, Askes dari PT. Astra
International Tbk, dan Askes bagi anggota POLRI.