JOB CRAFTING MEMEDIASI PENGARUH JOB DEMANDS DAN LEARNING GOAL ORIENTATION TERHADAP WORK ENGAGEMENT PADA KARYAWAN PT. SANDABI INDAH LESTARI BENGKULU UTARA

Industri perkebunan kelapa sawit merupakan penyumbang utama pertumbuhan
ekonomi daerah. Produsen kelapa sawit menjadi pemain utama di Bengkulu yang
memproduksi minyak sawit mentah (CPO) karena memiliki skala industri terbesar
dibengkulu. Dalam menjalankan industri ini membutuhkan Sumber Daya Manusia
untuk menjalankan segala kegiatan didalamnya. Sumber daya manusia (SDM)
merupakan faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat dipisahkan baik dari
organisasi maupun perusahaan. Sumber daya seperti aset, mesin, dan metode tidak akan
dapat mencapai hasil yang optimal kecuali didukung oleh work engagement yang tinggi
dari para karyawannya.
Work engagement merupakan suatu cara seseorang yang mampu menggunakan
seluruh kemampuannya untuk menyelesaikan tugas, menjaga perilakunya saat bekerja,
memastikan bahwa dia telah menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan tujuan dan
bersedia mengambil langkah perbaikan atau evaluasi untuk perbaikan kedepannya
(Marciano, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk: (1) menguji apakah job demands
berpengaruh terhadap work engagement di PT Sandabi Indah Lestari Bengkulu utara.
(2) menguji apakah Learning goal orientation berpengaruh terhadap work engagement
di PT Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara. (3) menguji apakah job demands
berpengaruh terhadap job crafting di PT Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara. (4)
menguji apakah learning goal orientation berpengaruh terhadap job crafting di PT
Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara. (5) menguji apakah job crafting berpengaruh
terhadap work engagement di PT Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara. (6) menguji
apakah job demands berpengaruh terhadap work engagement yang dimediasi oleh job
crafting pada di PT Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara. (7) menguji apakah learning
goal orientation berpengaruh terhadap work engagement yang dimediasi job crafting di
PT Sandabi Indah Lestari Bengkulu Utara.
Job demands adalah salah satu faktor yang mempengaruhi work engagement.
Job demands adalah aspek-aspek fisik, psikologis, sosial, atau organisasional dari
pekerjaan yang memerlukan upaya dan keterampilan fisik atau psikologis yang
berkelanjutan dan karena itu terkait dengan biaya fisiologis dan/atau psikologis tertentu
(SangHoon Lee et al, 2017). Learning goal orientation merupakan kemauan seseorang
untuk meningkatkan kompetensi dengan mengembangkan keterampilan dan menguasai
situasi baru, ditandai dengan adanya pola respons adaptif sehingga mengarahkan kepada
hasil yang positif (Joo & Park, 2010). Job crafting adalah cara karyawan memulai,
menggunakan kekuatan dan peluang mereka untuk memodifikasi tugas dan tanggung
jawab mereka dengan secara efektif dan berinteraksi dengan orang lain di tempat kerja
(Berg et al., 2010).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dimana terdapat
pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data dengan cara melakukan penyebaran kuesioner onffline melalui hand delivery survey. Populasi dalam penelitian ini adalah
pegawai yang bekerja di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi
Bengkulu. Penelitian ini memiliki 43 pertanyaan yang diberikan kepada responden.
Jumlah responden dalam penelitian ini yang diolah adalah sebanyak 242 responden.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan SmartPLS.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa job demands berpengaruh terhadap work
engagement, learning goal orientation berpengaruh terhadap work engagement, job
demands berpengaruh terhadap job crafting, learning goal orientation berpengaruh
terhadap job crafting, job crafting berpengaruh terhadap work engagement, job
demands berpengaruh terhadap work engagement yang dimediasi oleh job crafting dan
learning goal orientation berpengaruh terhadap work engagement yang dimediasi job
crafting.
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi instansi perusahaan untuk
meningkatkan Work engagement dengan meningkatkan job demands, Learning goal
orientation dan job crafting yang lebih optimal. Sehingga penelitian ini diharapkan
dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat sebagai evaluasi bagi instansi
organisasi.