ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI DAN PEMASARAN IKAN NILA DI PROVINSI BENGKULU (STUDI KASUS KECAMATAN AIR NIPIS DAN KECAMATAN PADANG JAYA)

Perikanan merupakan salah satu subsektor yang dinilai penting bagi pembangunan
nasional. Ikan nila merupakan salah satu komoditi perikanan yang di budidaya pada perikanan
air tawar. Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi,
sehingga tidak heran banyak masyarakat di Provinsi Bengkulu membudidayakan ikan nila
sebagai mata pencaharian. Seiring berjalannya waktu, petani ikan nila mengeluh terhadap
harga jual yang mereka terima. Faktanya harga jual ikan nila yang mereka terima sangat kecil
dan tindak sebanding dengan input yang mereka keluarkan dalam satu kali proses produksi.
Harga jual yang diterima petani, akan mempengaruhi pendapatan yang mereka terima. Harga
jual yang diterima petani erat hubungannya dengan lembaga pemasaran yang terkait dalam
saluran pemasaran ikan nila. Semakin panjang saluran pemasaran, maka harga yang petani
terima akan semakin kecil.
Penelitian ini menganalisis pendapatan, pola saluran pemasaran, dan pemasaran ikan
nila di Provinsi Bengkulu khususnya di Kecamatan Air Nipis dan Kecamatan Padang Jaya.
Penelitian ini dilakukan secara sengaja. Penentuan responden dalam penelitian ini
menggunakan metode sensus dan snowball sampling. Responden yang menggunakan metode
sensus adalah petani. Semua populasi petani ikan nila di kedua daerah tersebut dijadikan
responden. Sementara snowball sampling digunakan untuk responden lembaga pemasaran.
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan
kuantitatif.
Hasil Penelitian menunjukan pendapatan yang diperoleh petani ikan nila di Kecamatan
Air Nipis Kabupaten Bengkulu Selatan rata-rata sebesar Rp Rp 220.457.498/MT atau Rp
43.549/m2
dan pendapatan rata-rata petani ikan nila di Kecamatan Padang Jaya Bengkulu
Utara sebesar Rp 90.582.502/MT atau Rp 29.538/m2
. Kedua daerah tersebut terdapat tiga
saluran pemasaran ikan nila yang sama yaitu saluran I : petani - pedagang pengumpul
kecamatan - pedagang pengumpul antar kota - pedagang pengecer luar daerah – konsumen
luar daerah, saluran II : petani – pedagang pengecer dalam daerah – konsumen dalam daerah,
saluran III : petani – Konsumen dalam daerah. Total margin pemasaran pada tiap saluran
tersebut berbeda-beda. Margin pemasaran saluran I di Kecamatan Air Nipis Kabupaten
Bengkulu Selatan sebesar Rp 7.667, saluran II Rp 3.400 dan saluran III Rp 0. Sementara total
margin pemasaran pada saluran I di Kecamatan Padang Jaya Kabupaten Bengkulu utara
sebesar Rp 7.190, saluran II Rp 2.500 dan saluran III Rp 0. Farmer’s share pada pemasaran
ikan nila di Kecamatan Air Nipis saluran I sebesar 74%, saluran II 87%, saluran III 100%.
Ketiga saluran tersebut tergolong efisien karena > 50%. Saluran I yang paling efisien karena
memiliki nilai farmer’s share paling besar. Sementara farmer’s share pada pemasaran ikan
nila di Kecamatan Padang Jaya yaitu saluran I 73%, saluran II 89% dan saluran III 100%.
Ketiga saluran tersebut juga sama tergolong efisien. Saluran III juga yang paling efisien
karena memiliki nilai farmer’s share paling besar. Efisiensi pemasaran ikan nila di
Kecamatan Air Nipis pada saluran I 8%, saluran II 5% dan saluran III 0%. Saluran pemasaran
yang lebih efisien adalah saluran III, karena nila efisiensi pemasaran pada saluran III lebih
kecil. Sementara efisiensi pemasaran ikan nila di Kecamatan Padang Jaya pada saluran I %,
saluran II 7% dan saluran III 0%. Saluran pemasaran yang lebih efisien adalah saluran III,
karena nila efisiensi pemasaran pada saluran III lebih kecil.
Kata Kunci: Pendapatan, saluran pemasaran, margin pemasaran, Farmer’s share, Efisiensi
Pemasaran