MUHAMMAD, AKBAR and Akhmad, Muslih and Darudin, Darudin (2022) TINGGINYA TINGKAT PERCERAIAN DI PROVINSI BENGKULU SUATU ANALISIS DARI SOSIOLOGI HUKUM. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
TESIS MUHAMMAD AKBAR OK.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Berdasarkan data yang diperoleh dari Pengadilan Tinggi Agama Bengkulu
tingkat perceraian di Provinsi Bengkulu selama kurun waktu beberapa tahun
terakhir yakni tahun 2018 hingga 2021 terjadi peningkatan perceraian hingga 70%
di Provinsi Bengkulu. Peningkatan angka perceraian setiap tahun menunjukkan
bahwa ada masalah yang selama ini menjadi fokus perhatian kita terhadap
keluarga sebagai institusi terkecil masyarakat. Padahal, keluarga adalah benteng
terakhir peradaban ketika negara dinilai gagal membangun peradaban. Jenis dan
sifat penelitian ini tergolong kedalam jenis penelitian yuridis empiris atau
sosiologis. Metode Pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan
kualitatif sosiologis. Rumusan masalah sebagai berikut: Apakah perubahan nilai�nilai sosial budaya berpengaruh terhadap tingginya angka perceraian di Provinsi
Bengkulu? Apakah konsep sosiologi hukum dapat menjadi landasan dasar untuk
menurunkan angka Perceraian di Provinsi Bengkulu? Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui lebih mendalam tentang perubahan nilai-nilai sosial budaya
berpengaruh terhadap tingginya tingkat perceraian di Provinsi Bengkulu dan
untuk mengetahui lebih mendalam tentang sosiologi hukum menjadi landasan
dasar untuk menurunkan angka perceraian di Provinsi Bengkulu. Dari hasil
penelitian dan pembahasan bahwa perubahan nilai-nilai sosial yang sedang terjadi
ditengah masyarakat turut mempengaruhi tingginya angka perceraian.
Peningkatan dalam kasus gugatan cerai yang diajukan istri kepada suami juga
dipengaruhi oleh kamampuan ekonomi kaum wanita yang terus meningkat saat ini
bukanlah perkara yang mudah bagi pasangan suami istri untuk melakukan
perceraian sebagai solusi dalam menyelesaikan permasalahan rumah tangga.
Undang-Undang sebagai hukum negara di satu pihak mempunyai dampak positif,
terutama dari nilai kepastian hukum (rechtszekerheids), namun di pihak lain
diakui pula punya dampak negatif, dimana seringkali alasan mekanistik formal
dan persoalan sepele dan diatur secara formal di dalam Undang-Undang tersebut,
pasangan baik suami atau isteri cenderung menempuh jalur hukum ke pengadilan.
Padahal jika perceraian dipersepsikan sebagai jalan keluar terakhir, maka
mestinya banyak upaya yang dapat dilakukan guna penyelesaikan sengekata
suami isteri secara baik-baik tanpa harus bercerai. Hal yang paling utama pada
keluarga perlu penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan rumah tangga.
Kata Kunci: Perkawinan, Perceraian, Sosiologi Hukum
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Postgraduate Program > Master of Law Program |
Depositing User: | irma rohayu |
Date Deposited: | 27 May 2024 07:20 |
Last Modified: | 27 May 2024 07:20 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/18132 |