PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI ASAP CAIR DARI KULIT BUAH KAPUK (Ceiba pentandra (L.) Greatn) SERTA APLIKASINYA SEBAGAI KOAGULAN LATEKS

Kulit buah kapuk merupakan limbah yang sangat minim pemanfaatannya dan
hanya digunakan sebagai pengganti kayu bakar. Kulit buah kapuk mengandung
selulosa, hemiselulosa dan lignin yang berpotensi sebagai bahan pembuatan asap
cair yang diolah melalui metode pirolisis. Penelitian ini bertujuan untuk membuat
dan mengkarakterisasi asap cair dari kulit buah kapuk serta mengaplikasikannya
sebagai koagulan lateks. Penelitian diawali dengan preparasi sampel kulit buah
kapuk yang sudah tua sebanyak 1 Kg, kemudian dilakukan proses pirolisis. Asap
cair hasil pirolisis didiamkan selama 1 minggu, selanjutnya dilakukan
karakterisasi yaitu uji warna, bau, , %rendemen, dan kadar total asam. Pada proses
pirolisis yang berlangsung selama ±6 jam, menghasilkan asap cair berwarna
coklat kemerahan dengan ciri khas bau asap. Rendemen yang dihasilkan dari
peristiwa pirolisis sebesar 16,25%, nilai pada asap cair sebesar 3,68 dengan kadar
total asam sebesar 5,22%. Konsentrasi asap cair yang diaplikasikan pada lateks
divariasikan mulai dari 15%, 20%, dan 25% serta digunakan asam formiat 2% dan
tanpa penambahan koagulan sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukan
bahwa asap cair dengan konsentrasi 25% lebih cepat menggumpal dibandingkan
dengan asam formiat yaitu dengan waktu koagulasi berturut-turut 11,47 menit dan
13,34 menit. Hasil uji organoleptik koagulum lateks, menunjukan bahwa asap cair
dapat menghilangkan bau busuk dan dapat membantu menggumpalkan lateks
sehingga menghasilkan koagulum yang bertekstur kenyal dan berwarna
kehitaman. Penelitian ini menunjukkan bahwa asap cair kulit buah kapuk dapat
digunakan sebagai alternatif koagulan lateks.
Kata kunci : asap cair, kulit buah kapuk, koagulan lateks, pirolisis