PERSEPSI APARAT PENEGAK HUKUM DI KOTA BENGKULU TERHADAP ADVOKAT YANG MENGHALANG-HALANGI PROSES PENYELESAIAN TINDAK PIDANA KORUPSI

Skripsi ini mendeskripsikan tentang fenomena yang terjadi pada saat
proses penyelesaian tindak pidana korupsi banyaknya cara-cara yang dilakukan
advokat untuk menghalang-halangi, menghambat, atau menggagalkan proses
penyelesaian tindak pidana korupsi di Kota Bengkulu. Pada skripsi ini penulis
menggunakan metode penelitian hukum empiris bersifat deskriptif, pada skripsi
ini perbuatan menghalang-halangi proses penyelesaian tindak pidana korupsi
merupakan perbuatan melanggar hukum dimana akibatnya jika perbuatan itu
dilakukan akan menimbulkan lambatnya proses penyelesaian perkara, perkara
menjadi terhalang-halangi bahkan sampai menggagalkan proses peradilan.
Adapun persepsi Aparat Penegak Hukum hampir sama baik dari segi
penyelesaiannya ataupun bentuk-bentuk kategorinya bahwa mereka akan
memproses advokat yang melakukan perbuatan menghalang-halangi proses
penyelesaian tindak pidana korupsi, bentuk-bentuk kategori menghalang-halangi
adalah a)memberikan keterangan sakit palsu, b) memberikan jawaban tidak
sebenarnya, c) menyembunyikan terdakwa d) menyuap hakim e) menskenariokan
peristiwa dan lain sebagainya. Kesimpulan pada skripsi ini adapun upaya Aparat
Penegak Hukum dalam menindaklanjuti kasus tersebutpun memiliki persepsi yang
hampir sama yakni diberikan teguran secara tidak tertulis selama tiga kali teguran
jika tidak menghiraukan teguran tersebut akan diproses secara hukum.
Kata Kunci : Perbuatan menghalangi, persepsi, upaya.