EKSISTENSI TRADISI MALAM BUJANG GADIS PADA SUKU SERAWAI DI DESA ULAK LEBAR, KECAMATAN PINO, KABUPATEN BENGKULU SELATAN

DIRGANTARA, HERU and Hajar, G. Pramudyasmono and Ika, Pasca Himawati (2022) EKSISTENSI TRADISI MALAM BUJANG GADIS PADA SUKU SERAWAI DI DESA ULAK LEBAR, KECAMATAN PINO, KABUPATEN BENGKULU SELATAN. Other thesis, Universitas Bengkulu.

[thumbnail of Thesis] Archive (Thesis)
SKRIPSI FIK.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembuatan lemang,
pelaksanaan tradisi malam bujang gadis dan alasan masyarakat masih
mempertahankan tradisi ini sampai sekarang. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pemilihan informan
menggunakan teknik Purposive Sampling dengan menggunakan teori Konstruksi
Sosial Berger dan Luckman yang digambarkan melalui proses dialektika yang
terjadi yaitu : eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi.. Pengumpulan data
menggunakan teknik wawancara, observasi partisipan dan dokumentasi. Analisis
data menggunakan reduksi data, analisis data dan penarikan kesimpulan. Hasil
penelitian menunjukan bahwa tradisi malam bujang gadis ini melalui 2 proses
yaitu : pertama, proses pembuatan lemang (melamang) oleh masyarakat desa
Ulak Lebar yang dilakukan secara gotong-royong pada hari Rabunya yang di
mulai pada pukul 09.00 WIB sampai selesai sekitar pukul 15.00 WIB. Kedua,
proses pelaksanaan tradisinya setiap malam Kamis yang dimulai dari pukul 19.00
WIB dan selesai sekitar pukul 23.00 WIB, pada jam tersebut Desa Ulak Lebar
akan ramai oleh bujang dan gadis dari Desa lain, mereka berkumpul di rumah
penjual lemang. Bujang dan gadis akan saling berkenalan dan mengobrol sambil
menikmati makanan lemang dan tapai ketan, ini merupakan langkah awal bagi
bujang dan gadis untuk mendapatkan jodoh. Alasan masyarakat Desa Ulak Lebar
masih mempertahankan tradisi malam bujang gadis sampai sekarang, yaitu : 1)
Tradisi malam bujang gadis sudah dilaksanakan dari nenek moyang mereka dan
diwariskan secara turun-temurun. 2) Tradisi malam bujang gadis dapat
mempererat silahturahmi dan menjaga sifat gotong-royong yang telihat pada saat
pembuatan lemang (melamang). 3) Tradisi malam bujang gadis memiliki daya
tarik berupa makanan lemang dan tapai ketan yang sudah menjadi ikon Desa Ulak
Lebar dan memiliki nilai ekonomis dari penjualan lemang dan tapai pada saat
pelaksanaan tradisi. 4) Tradisi malam bujang gadis ini memiliki fungsi dan nilai
yang membantu dalam kehidupan masyarakat, contohnya : dapat meningkatkan
kepercayaan diri bujang agar lebih berani untuk memulai obrolan dengan dengan
si gadis.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Divisions: Faculty of Social & Politics Science > Department of Sociology
Depositing User: 58 darti daryanti
Date Deposited: 21 Jun 2024 02:56
Last Modified: 11 Apr 2025 07:22
URI: https://repository.unib.ac.id/id/eprint/18511

Actions (login required)

View Item
View Item