ANALISIS PENETAPAN LOKASI AMAN UNTUK EVAKUASI TSUNAMI DI KOTA BINTUHAN KABUPATEN KAUR DENGAN METODE AGENT BASED MODELLING

Penelitian evakuasi tsunami di Kota Bintuhan ini bertujuan untuk membuat
pemodelan dengan metode ABM (Agent Based Modelling), mengetahui perilaku
pengungsi, merekomendasikan lokasi untuk di bangun shelter TVE (Tsunami
Vertical evacution), dan menganalisis kinerja ruas jalan terhadap pergerakan
pengungsi di Kota Bintuhan. Pemodelan akan menggunakan berbagai perangkat
lunak, seperti Google Earth, Arcgis, AutoCAD, dan aplikasi utamanya, yaitu
NetLogo. Penelitian dengan metode ABM (Agent Based Modelling) diawali
dengan studi literatur dan observasi, kemudian dilanjutkan pengumpulan data
berupa data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan yaitu geometri
jaringan jalan yang dilewati pengungsi saat evakuasi, kecepatan agent kondisi real,
wawancara BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), dan kuisioner warga.
Data sekunder meliputi peta jaringan jalan Kota Bintuhan dan data jumlah
penduduk. Berdasarkan hasil penelitian model ABM (Agent Based Modelling)
memperlihatkan jaringan jalan dan agent-agent yang mirip dengan kondisi
lapangan dan hasil validasinya membandingkan kecepatan agent simulasi dengan
kecepatan agent di lapangan menghasilkan nilai R2 = 0,916. Perilaku masyarakat
pada kuesioner memperlihatkan bahwa masyarakat akan mengevakuasi diri sejauh
mungkin, 93% memilih untuk berlari dan 7% menggunakan sepeda motor dengan
skenario waktu 10 menit, 20 menit, dan 30 menit. Pemodelan memperlihatkan ada
sepuluh lokasi dimana agent belum sampai ke titik aman, setelah melakukan
identifikasi dari sepuluh lokasi tersebut ada tiga lokasi yang direkomendasikan
untuk dibangun shelter TVE (Tsunami Vertical evacution), yaitu area ruas M-01
Jalan Lintas Sumatra, area ruas L-01 Jalan Suka Bandung, dan area ruas D-08 Jalan
Jembatan Dua. Ruas jalan yang paling banyak dilalui agent adalah ruas D-07 Jalan
Jembatan Dua dan untuk agent yang tidak sampai ke titik kumpul dipastikan tidak
selamat, hasil pemodelan memperlihatkan ada 73% agent yang tak sampai ke titik
kumpul untuk skenario waktu 10 menit, 52% agent untuk skenario waktu 20 menit,
dan 37% agent untuk skenario waktu 30 menit.
Kata kunci: Kota Bintuhan, TVE (Tsunami Vertical evacution), Agent Based
Modelling, NetLogo.