EKA KUNI, SAIDA and Sirman, Dahwal and Subanrio, Subanrio (2023) LARANGAN PERKAWINAN PADA BULAN SURO MENURUT HUKUM ADAT JAWA TENGAH BAGI MASYARAKAT PERANTAUAN DESA SUMBER MAKMUR KECAMATAN LUBUK PINANG KABUPATEN MUKOMUKO. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
SKRIPSI EKA KUNI SAIDA NPM B1A019029 (BEBAS PERPUS UNIB) - Eka kuni saida.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (1MB)
Abstract
Berbicara masalah Adat Jawa, tentunya tidak asing lagi bahwa adat Jawa
Memiliki tradisi keyakinan terhadap waktu, hari atau bulan tertentu yang kurang
tepat melakukan acara sakral seperti hajatan pernikahan, hajat kelahiran anak dan
hajat khitanan. Contohnya di bulan Suro dalam kalender Jawa yang mana
masyarakat tidak ada yang mempunyai hajatan baik hajatan kelahiran anak,
hajatan khitanan, dan hajatan pernikahan. Hal ini juga terjadi di Desa Sumber
Makmur Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko. Masyarakat
mempertahankan adat-istiadat yang diturunkan oleh nenek moyang. Padahal
mayoritas penduduk Desa Sumber Makmur mayoritas beragama islam,meskipun
demikian mereka tetap memegang teguh, yakin dan percaya dengan kebiasaan
tersebut dan dipercayai bahwa barang siapa tetap melaksanakan perkawinan pada
bulan Suro maka akan mendatangkan malapetaka bagi pernikahannya dan bisa
terjadi perceraian. Manfaat penelitian (a) Menggambarkan dan menjelaskan
larangan menikah pada bulan Suro menurut hukum adat Jawa Tengah bagi
masyarakat perantauan Desa Sumber Makmur Kecamatan Lubuk Pinang
Kabupaten Mukomuko. (b) Menggambarkan dan menjelaskan larangan menikah
pada bulan Suro dan pemberian sanksi yang akan diterima bagi pelanggar menurut
hukum adat Jawa Tengah bagi masyarakat perantaauan Desa Sumber Makmur
Kecamatan Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko. Hasil Penelitian (a) Perkawinan
yang dilaksanakan pada bulan Suro akan mendatangkan malapetaka atau musibah
bagi yang melanggar. Contohnya selalu terjadi pertengkaran besar antara suami
istri, dan terjadi kekerasan dalam rumahtangganya. (b) Sanksi yang diberikan bagi
pelanggar akan diberikan sanksi sosial dari masyarakat. (c) Kesepakatan peraturan
adat, yaitu hukum tidak tertulis, namun sering kali dipegang masyarakat dan
dijadikan aturan masyarakat. (d) Kesepakatan bentuk keyakinan masyarakat,
masyarakat meyakini bulan Suro adalah bulan penuh musibah, penuh bencana,
penuh kesialan, bulan keramat dan sangat sakral.
Kata Kunci : Hukum Adat, Perkawinan, Adat Jawa
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | Faculty of Law > Department of Law Science |
Depositing User: | irma rohayu |
Date Deposited: | 04 Jul 2024 06:01 |
Last Modified: | 04 Jul 2024 06:01 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/18761 |