PENGUJIAN KESEHATAN DELAPAN VARIETAS BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI PROVINSI BENGKULU

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan sumber bahan pangan pokok sebagian
besar atau lebih dari 90% penduduk Indonesia. Produksi Padi Provinsi Bengkulu 2020
yaitu sebesar 292.834 ton gabah kering giling, dan mengalami penurunan sebanyak 3.638
ton atau 1,23 %. Pengujian kesehatan benih penting dan perlu dilakukan agar mendapatkan
benih yang bermutu, meningkatkan hasil tanaman padi, serta memberi jaminan kepada
petani dan masyarakat untuk mendapatkan benih bermutu sesuai dengan Standar Nasional
Indonesia (SNI). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kesehatan beberapa
varietas benih padi sawah dan mengidentifikasi cendawan patogen yang terdapat pada
varietas padi sawah yang tahan terhadap patogen benih dengan menggunakan empat
metode.
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2021 sampai Februari 2022
di Laboratorium Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu. Pengujian
In Vitro) dalam penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor
tunggal dengan 8 varietas benih padi, yaitu Inpari 32, 39 dan 43 dari Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Bengkulu. Mekongga dan Ciherang dari Balai
Pengawasan dan Pengujian Mutu Benih (BP2MB). Inpago 8, Inpari 41 Kelas BD dan
Inpari 41 Kelas BP dari Balai Benih Induk Padi dan Palawija (BIPP) Kelobak Kepahiang.
Setiap perlakuan diulang 4 kali sehingga diperoleh 32 satuan percobaan. Metode yang
digunakan dalam pengujian kesehatan benih ini adalah Metode Pemeriksaan Biji Kering
(Dry Seed Method), Metode Pencucian Benih (Grinding), Metode Platting of Seeds dan
Metode Seedling Symptom Test. Data kuantitatif yang diperoleh dari metode Platting of
Seeds dan Seedling Symptomt Test dianalisis secara statistik menggunakan ANAVA
(analisis varian) dengan uji F taraf 5% dan akan di uji lanjut dengan DMRT (Duncan’s
Multiple Range Test) taraf 5% jika hasil menunjukkan berpengaruh nyata atau sangat
nyata. Data kualitatif yang diperoleh dari metode pemeriksaan biji kering (Dry Seed
Method) dan pencucian benih (Grinding) dianalisis secara deskriptif dan disertai gambar.
Hasil penelitian diperoleh 9 spesies cendawan yang teridentifikasi pada benih padi
yang berasal dari Provinsi Bengkulu diantaranya cendawan dari spesies Mucor sp.
Aspergillus niger, A. flavus, Trichoderma sp., Penicillium sp. Fusarium sp., Rhizopus sp.,
Curvularia sp., dan Pyricularia oryzae. Dari pengujian metode Pemeriksaan Biji Kering
(Dry Seed Method) benih dengan penampakan visual terbaik adalah yang memiliki jumlah
normal terbanyak yaitu varietas Inpari 32 (60%). Dari pengujian metode Pencucian Benih
(Grinding) didapatkan 43 isolat cendawan, dengan isolat cendawan terbanyak terdapat
pada varietas Inpari 43 dan Inpari 41 BP yaitu masing-masing 7 isolat. Dari pengujian
metode Platting of Seeds didapatkan 10 isolat cendawan, dengan isolat cendawan
terbanyak terdapat pada varietas Inpari 32 dan Inpari 39 yaitu masing-masing 2 isolat.
Daya kecambah terbaik terdapat pada varietas Inpari 41 BP, kecambah terserang terbanyak
terdapat pada varietas Inpago 8, dan panjang kecambah terbaik terdapat pada varietas
Inpari 32. Dari pengujian metode Seedling Symptom Test didapatkan 27 isolat cendawan,
dengan isolat cendawan terbanyak terdapat pada varietas Inpari 43, Mekongga dan Inpago
8 yaitu masing-masing 4 isolat. Daya kecambah terbaik terdapat pada varietas Inpari 43
dan Inpari 32, tinggi tanaman terbaik terdapat pada varietas Inpago 8, dan jumlah daun
terbanyak terdapat pada varietas Mekongga, dan panjang akar terbaik yaitu Inpago 8.
Kata Kunci : Kesehatan Benih, Tanaman Padi Sawah, Provinsi Bengkulu.