INGRIT, OKTAVIA HUTAGALUNG and Ashar, Muda Lubis and Rida, Samdara (2023) ANALISIS DEFORMASI CO-SEISMIC DAN POST-SEISMIC GEMPA PASAMAN Mw 6,1 2022 DENGAN DATA GPS. ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam.
SKRIPSI INGRIT OKTAVIA HUTAGALUNG_F1C019026 - Ingrit Oktavia.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (5MB)
Abstract
Pulau Sumatra merupakan salah satu pulau dengan aktivitas tektonik yang 
paling aktif di dunia. Pulau Sumatra terletak pada lempeng Eurasia yang bergerak 
dan berinteraksi secara konvergen dengan lempeng Indo-Australia. Pada daerah 
dengan kerawanan tersebut berakibat pada gempa bumi dan letusan gunung api 
akan sering terjadi tidak jauh dari batas- batas lempeng tersebut. Salah satu gempa 
terbaru di Patahan Sumatra yang menyebabkan terjadinya deformasi yaitu gempa 
bumi di Provinsi Sumatra Barat, tepatnya di daerah Pasaman Barat. Lokasi gempa
berada pada koordinat 0,219o LU dan 100.101o BT dengan magnitudo 6,1. Sebagai 
salah satu bentuk langkah dalam mitigasi bencana bagi masyarakat di zona gempa, 
pengamatan aktivitas geodinamika saat ini dibutuhkan untuk pembuatan model 
potensi gempa bumi. Penelitian mengenai Deformasi co-seismic dan post-seismic
pada Gempa 6,1 Mw Pasaman Barat dilakukan dengan menggunakan data GPS. 
Stasiun yang diamati sebanyak 19 stasiun GPS yang pada umumnya tersebar di 
Sumatra Barat, yaitu: CPDG, CSBH, PANJ, CBKT, CBKN, CTEK, CAIR, CDRI, 
CPSM, CKRC, BTSN, ANBR, UGDN, TALU, LHK2, ULTP, LALG, LBMT, 
TLBR. Data GPS tersebut diolah menggunakan perangkat GAMIT/GLOBK yang 
kemudian di plot menggunakan Generic Mapping Tools (GMT). Hasil penelitian 
memperlihatkan bahwa selama 6 tahun terakhir terjadi fase co-seismic dan post�seismic di Pasaman Barat. Stasiun Ina-Cors mengalami deformasi co-seismic
terbesar pada stasiun CPSM sebesar 18,79 mm dan bergerak ke arah Tenggara dan 
deformasi co-seismic terkecil pada stasiun CDRI sebesar 1,261 mm bergerak ke 
arah Timur Laut. Deformasi pada fase co-seismic dan post-seismic stasiun Su-Mo
memiliki besar pergeseran terbesar pada stasiun TALU sebesar 22,80 mm ke arah 
Tenggara, dan yang terkecil pada stasiun LBMT sebesar 1,71 mm ke arah Timur 
Laut. Deformasi post-seismic memiliki nilai <10 mm dan memiliki arahnya 
beragam, pergeseran yang terjadi menunjukkan bahwa setiap stasiun memiliki 
besar pergeseran yang berbeda-beda tergantung jarak stasiun tersebut terhadap 
pusat gempa bumi yang terjadi.
.
Kata kunci: Co-seismic, Post-seismic, Deformasi, Gempa Bumi, GPS
| Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) | 
|---|---|
| Subjects: | Q Science > Q Science (General) | 
| Divisions: | Faculty of Math & Natural Science > Department of Physics Science | 
| Depositing User: | 58 lili haryanti | 
| Date Deposited: | 10 Jul 2024 08:00 | 
| Last Modified: | 10 Jul 2024 08:00 | 
| URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/18846 | 

