ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS DI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

Puskesmas merupakan sarana yang tepat sebagai ujung tombak kesehatan yang
paling dekat dengan masyarakat yang mempunyai tujuan pembangunan kesehatan
dengan pendekatan keluarga sehingga mencegah dan mengurangi resiko
kesehatan yang dihadapi individu. Namun seringkali keberadaan Puskesmas
menghadapi beberapa kendala, diantara permasalahan yang ada di Puskesmas
Kabupaten Bengkulu Tengah adalah masih kurangnya tenaga kesehatan di
Puskesmas sehingga banyak tenaga kesehatan di Puskesmas yang memiliki
pekerjaan rangkap serta masih rendahnya kualitas sumber daya manusia di
Puskesmas, dengan jumlah penduduk yang banyak sementara alokasi anggaran
Puskesmas yang dinilai masih kurang sehingga Puskesmas harus
meminimalisirkan kegiatan sedemikian rupa sehingga program kegiatan tetap
dapat berjalan sesuai dengan anggaran yang tersedia. Kurangnya dukungan sarana
dan prasarana baik dana operasional, keterbatasan obat, alat-alat kesehatan serta
sara penunjang kesehatan lainnya yang menyebabkan pengelolaan Puskesmas
harus dilakukan secara efesien.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengindentifikasi tingkat efisiensi relatif antar Puskesmas dan untuk mengetahui
apa yang menjadi penyebab inefisiensi Puskesmas di Kabupaten Bengkulu
Tengah.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian ini menggunakan Pendekatan
kuatintatif dengan Data Envelopment Analysis (DEA). Pemilihan DEA sebagai
metode dalam penelitian karena DEA mampu mengakomodasi satuan-satuan dari
variabel-variabel input dan output yang saling berbeda dan mampu
membandingkan secara langsung efisiensi setiap Decision Making Unit (DMU).
Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEA-VRS Output Oriented,
karena penyesuaian yang lebih realistis adalah dengan penyesuaian terhadap
variabel output. Dengan menggunakan asumsi VRS Output Oriented supaya dapat
diketahui perbaikan outputnya agar pengelolaan Puskesmas di Kabupaten
Bengkulu Tengah mencapai kondisi yang efisien.Hasil perhitungan DEA VRS Output Oriented, terhadap 20 Puskesmas yang ada
di Kabupaten Bengkulu Tengah, diperoleh hasil bahwa terdapat 8 Puskesmas yang
efisien secara teknis ( 40%), sedangkan 12 Puskesmas ( 60% ) tidak efisien.
Adapun 8 Puskesmas yang efisien secara teknis merupakan puskesmas yang telah
memiliki nilai efisiensi (E =1) yang dianggap telah menggunakan variable input
dan outputnya dengan baik untuk memperoleh hasil output yang optimal. Dimana
Puskesmas yang paling efisien yang paling menjadi rujukan bagi Puskesmas yang
tidak efisien adalah Puskesmas Pekik Nyaring dan Sukarami.
Sedangkan Puskesmas yang tidak efisien secara teknis terdapat 12 Puskesmas
dengan nilai efisiensi kurang dari 1 ( E<1). Penyebab inefisien Puskesmas terbesar
adalah pada variabel output cakupan pelayanan kesehatan balita
yaitu sebesar
51,58%. Puskesmas yang tidak efisien dapat diperbaiki dengan melakukan
berbagai startegi dan kebijakan yang dapat meningkatkan jumlah outputnya yaitu
jumlah kunjungan, cakupan pelayanan ibu bersalin di Fasiltas Pelayanan
Kesehatan serta cakupan pelayanan kesehatan balita dengan mengacu pada
benchmark Puskesmas efisien.