KERJASAMA BAGI HASIL ANTARA PEMILIK MODAL DENGAN PENGELOLA OBJEK WISATA TEBING SUBAN KABUPATEN REJANG LEBONG

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui dan menganalisis terkait
pelaksanaan kerjasama bagi hasil antara pemilik modal dengan pengelola objek
wisata Tebing Suban di Kabupaten Rejang Lebong (2) untuk mengetahui dan
menganalisis terkait pola bagi hasil antara pemilik modal dengan pengelola objek
wisata Tebing Suban Kabupaten Rejang Lebong. Penulisan ini menggunakan
metode empiris dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berrtujuan
untuk mengungkapkan fakta di lapangan dengan mengambil data dari informan.
Data primer diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan informan, dan
untuk data sekunder diperoleh dari penelitian kepustakaan, yaitu data diperoleh
dari bahan-bahan sekunder berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan
merupakan dokumen resmi. Data yang didapatkan kemudian di analisis
menggunakan metode analisis kualitatif untuk menggambarkan keadaan objek
penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan perjanjian kerjasama
antara pemilik modal dengan pengelola objek wisata Tebing Suban yang berlokasi
di Kabupaten Rejang Lebong berjalan sesuai dengan kesepakatan masing-masing
pihak dan telah memenuhi setiap syarat perjanjian sesuai dengan ketentuan dari
Pasal 1320 KUHPerdata, kemudian terjadi juga pemutaran modal yang digunakan
untuk mengembangkan objek wisata. Namun masih terdapat hak dan kewajiban
yang tidak dicantumkan dalam perjanjian kerjasama tersebut, yaitu tidak
dicantumkannya rasio bagi hasil dalam surat perjanjian. Tidak adanya
pencantuman rasio bagi hasil tersebut diakui para pihak sebagai bentuk
kepercayaan antara kedua belah pihak dengan menjunjung asas kekeluargaan
dalam menjamin kerjasama. Pembagian hasil keuntungan antara kedua belah
pihak disepakati secaa lisan saja sehingga kekuatan hukumnya menjadi lemah.
Kerjasama antara pemilik modal dengan pengelola objek wisata Tebing Suban
yang berlokasi di Kabupaten Rejang Lebong menggunakan pola pembagian
hasilnya yaitu profit sharing.pola bagi hasil ini dipilih karena sesuai dengan
kebutuhan para pihak dan jenis usaha yang dibangun. Keuntungan yang dihasilkan
dibagi kepada masing-masing pihak sesuai dengan kesepakatan bersama dengan
rasio bagi hasil yaitu 50% untuk biaya operasional, 25% untuk pemilik modal, dan
25% untuk pengelola.
Kata Kunci : Kerjasama, Bagi Hasil, Objek Wisata