IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYUSUN SWOT PADA INDUSTRI KECIL PISANG SALE PAK PARLAN DI KABUPATEN REJANG LEBONG

Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan salah satu bidang yang berperan besar
dalam memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Indonesia. Hal ini dikarenakan UKM
dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar sehingga secara tidak langsung dapat
mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Kabupaten Rejang Lebong merupakan daerah
penghasil pisang terbesar di Provinsi Bengkulu. Adanya potensi pisang yang sangat baik di
Kabupaten Rejang Lebong, maka diperlukan usaha untuk mengolah pisang menjadi suatu
produk yang memiliki nilai ekonomi lebih. Salah satu Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
dapat menangkap peluang bisnis adalah Ibu Yuli Asi Purwanti yang membuka usaha pisang
sale yang ada di Kota Curup, Kabupaten Rejang Lebong.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi faktor internal dan faktor
eksternal dalam pengembangan usaha Pisang Sale Pak Parlan dan mendapatkan strategi
alternatif yang dapat diterapkan dalam pengembangan usaha Pisang Sale Pak Parlan.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2022 di UKM Pisang Sale Pak Parlan yang
berlokasi di Jalan Danau Poong, RT 10, RW 04, Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup
Tengah, Kabupaten Rejang Lebong. Penelitian menggunakan jenis data primer dan data
sekunder. Metode analisis yang digunakan yaitu matriks IFE, EFE, dan matriks SWOT.
Hasil analisis matriks IFE dan EFE terdapat 10 faktor internal yaitu harga produk
yang terjangkau, kualitas rasa dan aroma yang baik, lokasi usaha strategis, tenaga kerja
terampil, nomor perizinan dan sertifikat usaha, metode promosi yang belum efisien, sistem
pencatatan keuangan, jumlah tenaga kerja terbatas, target jumlah produksi, dan peralatan
masih tergolong sederhana, sedangkan 10 faktor eksternal yaitu hubungan yang dekat dengan
pemasok bahan baku, persepsi konsumen terhadap produk yang baik, loyalitas konsumen
terhadap produk, sering dihidangkan pada acara besar, perkembangan teknologi yang
semakin maju, musim hujan dapat menghambat tahap pengeringan, munculnya pesaing
dengan produk sejenis, munculnya pesaing dengan produk berbeda, kestabilan harga bahan
baku, dan daya beli konsumen. Hasil analisis matriks IFE menunjukkan bahwa skor total
sebesar 2,916 dengan skor kekuatan 2,039 dan skor kelemahan 0,876 hal ini menunjukkan
bahwa pengembangan UKM Pisang Sale Pak Parlan bisa memanfaatkan kekuatan internalnya
dan dapat mengatasi kelemahan yang ada. Hasil analisis matriks EFE menunjukkan skor total
sebesar 2,703 dengan skor peluang 1,838 dan skor ancaman 0,866 hal ini menunjukkan
bahwa UKM Pisang Sale Pak Parlan memiliki peluang yang baik dan juga dapat
meminimalisir dari faktor ancaman yang ada. Hasil analisis diagram SWOT menunjukkan
bahwa posisi UKM Pisang Sale Pak Parlan berada pada kuadran I yang memiliki kekuatan
yang kuat dan dapat memaksimalkan peluang yang ada.
Hasil analisis matriks SWOT didapat 9 alternatif strategi yang terdiri dari 3 alternatif
strategi S-O yaitu mempertahankan dan meningkatkan kualitas untuk memperoleh loyalitas
konsumen, melakukan pengembangan pasar yang lebih luas, menjalin kerja sama dengan
penyedia bahan baku dan toko oleh-oleh untuk menjadi reseller, 2 alternatif W-O yaitu
mengupayakan kelengkapan administrasi, SDM, dan alat produksi, melaksanakan promosi
yang lebih gencar, 2 alternatif S-T yaitu membuat dan memperkenalkan varian/inovasi
produk baru kepada konsumen, mempertahankan harga dan ketersediaan produk yang ada, 2
alternatif strategi W-T yaitu meningkatkan keterampilan SDM agar dapat memenuhi
permintaan konsumen, menggunakan teknologi dalam produksi maupun manajemen
perusahaan.