ANALISIS KINERJA FINANSIAL USAHATANI SAWI PUTIH PADA STRATA LUAS LAHAN BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Sawi putih adalah salah satu komoditas Pertanian yang dikenal dan digemari oleh
masyarakat. Dimulai dari golongan menengah ke bawah hingga atas (Haryanto dkk, 2007).
Jumlah produksi sawi putih di Indonesia dalam 5 tahun terakhir selalu menurun. Salah satu
daerah di Indonesia sebagai daerah produksi sawi putih adalah Provinsi Bengkulu. Jumlah
produksi sawi putih tertinggi di Provinsi Bengkulu adalah Kabupaten Rejang Lebong,
sehingga Kabupaten Rejang Lebong berpotensi dalam pengembangan Usahatani Sawi Putih
(BPS Provinsi Bengkulu, 2021).
Kecamatan Selupu Rejang dan Curup Timur merupakan sentra utama usaha tani sawi
putih di Kabupaten Rejang Lebong. Apabila dilihat pada rata-rata luas lahan yang dimiliki
petani, diketahui penguasaan lahan berada antara 0,08 ha – 2 ha. Hal ini menunjukkan
penguasaan lahan sawi putih di Kabupaten Rejang Lebong khususnya pada daerah tersebut
adalah kategori, sempit seperti yang dikemukakan oleh Hernanto (1989) dalam Rahayu
(2019) bahwa petani digolongkan menjadi tiga yaitu golongan petani luas yang memiliki
luas lahan lebih dari 2 ha, petani sedang dengan luas lahan 0,5 ha sampai 2 ha, dan petani
sempit 0,5 ha.
Sebagai upaya dalam meningkatkan keberhasilan dalam usahatani, para petani dapat
menggunakan faktor produksi atau input yang berkombinasi dengan efisien dalam
berusahatani. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya, bahwa
usahatani sawi putih dapat menguntungkan atau komersial dan layak untuk diusahakan
dikarenakan harga jual dan jumlah produksi yang relatif tinggi sehingga penerimaan
usahatani meningkat (Berliantara dan Lestari, 2016).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja finansial usahatani sawi putih
pada strata luas lahan yang berbeda, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
finansial usahatani sawi putih pada strata luas lahan yang berbeda. Lokasi penelitian
dilakukan secara sengaja di Kabupaten Rejang Lebong. Pengambilan data dilakukan kepada
115 petani sawi putih dari hasil penentuan sampel metode sampel acak berstrata dan dibagi
menjadi tiga strata luas lahan. Analisis data yang digunakan meliputi analisis kinerja
finansial dan regresi linier berganda dengan menggunakan metode fungsi produksi Cobb-
Douglass. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja finansial usahatani sawi putih antara
ketiga strata adalah menguntungkan dan faktor produksi seperti luas lahan dan tenaga kerja
memiliki hubungan positif pada produksi sawi putih dan meningkatkan keuntungan yang
diterima petani.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja finansial sawi putih menguntungkan
dan efisien. Faktor-faktor produksi pada strata sempit bahwa luas lahan, tenaga kerja dalam
keluarga, dan pupuk dapat meningkatkan net farm income secara signifikan. Pada strata
lahan sedang diketahui luas lahan, tenaga kerja dalam keluarga, dan pestisida berpengaruh
positif terhadap net farm income. pada strata lahan luas bahwa luas lahan, tenaga kerja dalam
keluarga, pupuk, dan pestisida berdampak meningkatkan net farm income. pada strata lahan
gabungan bahwa luas lahan, tenaga kerja dalam keluarga, pestisida, dummy lahan sempit
dan dummy lahan luas dapat meningkatkan net farm income petani sawi putih.
Kata kunci : kinerja finansial, sawi putih, rasio tetap, rasio operasi, cobb douglas