ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING (BROILER) OLEH PETERNAKAN FARM GAJAH MATI KECAMATAN SEMIDANG LAGAN BENGKULU TENGAH

Indonesia merupakan salah satu negara yang memberikan komitmen tinggi
terhadap pembangunan ketahanan pangan. Sebagai negara Agraris, Indonesia
menempatkan pembangunan di bidang pertanian menjadi prioritas utama. Sektor pertanian
sendiri dalam arti sempit terdiri dari berbagai subsector salah satunya adalah subsektor
peternakan.
Desa Gajah Mati merupakan daerah yang di pilih oleh PT. Chaeron Pokhpand
untuk mendirikan peternakan yang besar yang telah didirikan pada tahun 2019. Dengan
tujuan agar kebutuhan daging ayam ras pedaging (broiler) di Kota bengkulu dapat
terpenuhi, sehingga tataniaganya hanya di Kota Bengkulu, Tataniaga merupakan suatu
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh kegiatan usaha, begitu pula halnya dengan
usaha peternakan ayam broiler. Tataniaga ayam broiler termasuk kedalam subsistem
agribisnis hilir, kegiatan ini dapat membantu peternak dalam menyalurkan produk hasil
ternaknya agar sampai kepada konsumen.
Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi bentuk saluran dan distribusi
tataniaga ayam ras pedaging (broiler), menganalisis margin tataniaga serta farmer’s share
ayam ras pedaging (broiler), menganalisis efisiensi tataniaga ayam ras pedaging (broiler),
dan menganalisis elastisitas transmisi harga ayam ras pedaging (broiler) di Desa Gajah
Mati Kecamatan Semidang Langan Kabupaten Bengkulu Tengah. Penentuan lokasi
penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive). Responden dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Responden yang diambil
sebanyak 1 peternak ayam ras pedaging (broiler), 1 Distributor, 3 pedagang pengumpul,
dan 30 pedagang pengecer. Pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder,
dengan menggunakan dengan meggunakan metode analisis saluran dan distribusi tataniaga,
margin tataniaga, farmer’s share, efisiensi tataniaga, dan elastisitas transmisi harga.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 4 saluran tataniaga yang ada pada
penelitian ini, adapun saluran ayam ras pedaging (broiler) yaitu : (1) Peternak – Distributor
– Pedagang Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen (2) Peternak – Pedagang
Pengumpul – Pedagang Pengecer – Konsumen (3) Peternak – Distributor – Pedagang
Pengecer – Konsumen (4) Peternak – Pedagang Pengecer – Konsumen. Dengan jumlah
hasil produksi peternak sebanyak 174.787,40, habis terjual hingga kekonsumen yang
setelah berubah bentuk dari hidup menjadi karkas sehingga ayam ras pedaging sampai ke
konsumen sebanyak 156.338,78Kg (91% dari hasil produksi peternak).
Hasil besaran margin pada Saluran I sebesar Rp. 14.420/Kg dengan farmer’s share
54,94% saluran II sebesar 13.700/Kg dengan farmer’s share 57,19% saluran III sebesar
14.420/Kg dengan farmer’s share 53,93% saluran IV sebesar yaitu Rp. 13.500/Kg dengan
farmer’s share 57,81%. Adapun nilai efisiensi pada saluran I (Hidup) sebesar 11,34%
pada saluran I (Karkas) sebesar 12,71% saluran I.II (Hidup) sebesar 10,25% saluran I.II
(Karkas) sebesar 11,30% saluran II sebesar 9,36% saluran III sebesar 10,95 dinyatakan
keempat saluran sudah efisien, Sedangkan elastisitas transmisi harga dinyatakan tidak
berjalan dengan efisien didapatkan nilai sebesar 1,7772
Kata Kunci : Ayam Ras Pedaging (Broiler), Analisis Tataniaga, Elastisitas Transmisi
Harga.