PERANCANGAN SEKOLAH LUAR BIASA TYPE B MENGGUNAKAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI KOTA BENGKULU

Karakteristik yang dimiliki oleh anak penyandang tunarungu berbeda
dengan anak normal. Anak tunarungu mengalami kekurangan dan kehilangan
kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruh pendengaran sehingga
membutuhkan perlakuan khusus. Sekolah Luar Biasa diberikan kepada peserta
didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran.
Pendidikan merupakan kebutuhan yang penting bagi anak berkebutuhan khusus.
Sekolah Luar Biasa Type B merupakan sekolah yang diperuntukan bagi anak
yang memiliki kekurangan dalam indra pendengaran serta perilaku yang tidak
terlalu stabil. Arsitektur Perilaku adalah arsitektur yang penerapannya
mempertimbangkan perilaku dalam perancangan. Sekolah Luar Biasa Type B
yang dirancang di Kota Bengkulu dengan menggunakan pendekatan aristektur
perilaku dapat menghasilkan sebuah bangunan dan lingkungan yang bisa
menjawab kebutuhan sekaligus dapat meningkatkan potensi siswa tunarungu
sebagai penggunanya. Dirancang menggunakan pendekatan arsitektur perilaku
yang mengerti akan kebutuhan dari anak – anak tunarungu dengan anak – anak
tunarungu dapat menerima pembelajaran dan belajar dengan giat demi
mewujudkan masa depan mereka.
Kata Kunci : Arsitektur Perilaku, Bengkulu, Sekolah Luar Biasa, Tunarung