PENGARUH AKUNTANSI FORENSIK DAN AUDIT INVESTIGATIF TERHADAP PENDETEKSIAN WHITE COLLAR CRIME (Studi Empiris pada BPKP Provinsi Bengkulu)

Kejahatan kerah putih (white collar crime) yang
dilakukan oleh kaum elit yang dapat menimbulkan kerugian
negara masih menjadi isu yang fenomenal hingga saat ini, salah
satu cara yang dapat digunakan oleh badan pengawas dan
pemeriksa keuangan dalam mengurangi adanya kejahatan kerah
putih adalah dengan mendeteksi kejahatan kerah putih tersebut.
Penerapan akuntansi forensik dan audit investigatif dalam
mendeteksi tindak pidana kerah putih merupakan permasalahan
utama yang dihadapi oleh para akuntan ataupu auditor di
Indonesia. Akuntansi forensik diharapkan mampu untuk
menjawab tantangan dunia akuntansi yang semakin kompleks
dan membantu mendeteksi berbagai kecurangan yang akan
terjadi, sedangkan audit investigatif ialah jenis audit khusus
yang bertujuan untuk menemukan bukti kecurangan. Hal ini
karena banyaknya kejahatan kerah putih merupakan manipulasi
industri keuangan, yang membuat diri mereka sendiri, orang
lain atau perusahaan menjadi kaya,yang sangat merugikan
negara.
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh
akuntansi forensik dan audit investigatif terhadap pendeteksian
white collar crime. Sampel dalam penelitian ini adalah auditorpada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Provinsi Bengkulu. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang dikumpulkan melalui metode
survey dengan membagikan 72 kuesioner pada auditor di Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi
Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif.
Sedangkan untuk menguji hipotesis menggunakan analisis
linear berganda.
Data analisis menggunakan regresi linear berganda
menggunakan perangkat lunak SPSS versi 25. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa 1) akuntansi forensik berpengaruh positif
terhadap pendeteksian white collar crime, 2) audit investigatif
berpengaruh positif terhadap pendeteksian white collar crime.