ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA SEKTOR INDUSTRI BESAR DAN SEDANG (IBS) DI PULAU SUMATERA PERIODE 2013-2019

Penelitian
ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja pada sektor industri besar dan sedang
(IBS) di Pulau Sumatera. Untuk mengetahui hal tersebut penelitian ini dilihat dari
dua variabel independen dimana jumlah unit usaha IBS (X1) dan upah minimum
provinsi (X2), Sementara variabel dependent penyerapan tenaga kerja disektor IBS
di Pulau Sumatera (Y). Berdasarkan sumber dari BPS menyatakan dimana jika
jumlah unit usaha bertambah maka tenaga kerja yang diserap perusahaan akan
bertambah, hal tersebut berbanding terbalik dengan keaadan yang ada dimana
jumlah unit usaha IBS di Sumatera selalu meningkat sementara jumlah tenaga
kerja yang diserap mengalami fluktuasi. Sementara berdasarkan teori klasik di
buku Sumarsono (2009) jika upah minimum provinsi naik maka akan mengurangi
jumlah tenaga kerja yang diserap perusahaan, hal tersebut karena jika upah
meningkat maka perusahaan harus meningkatkan jumlah outputnya yang mana
untuk meningkatkan output membutuhkan biaya produksi sehingga untuk
melakukan efisiensi perusahaan akan mengurangi jumlah tenaga kerjanya.
Dimana hal tersebut juga berbanding terbalik dengan kondisi yang ada dimana
upah minimum provinsi selalu meningkat namun penyerapan tenaga kerja
mengalami fluktuasi bahkan cenderung meningkat.
Dalam penelitian ini menggunakan alat analisis regresi data panel. Data
bersumber dari BPS, data time series mulai dari tahun 2013-2019 dan data cross
section berupa 10 provinsi di Pulau Sumatera. Hasil penelitian menunjukan bahwa
jumlah unit usaha (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja pada sektor IBS di Pulau Sumatera. Dapat diartikan bahwa setiap
terjadi penambahan jumlah unit usaha IBS maka akan menyebabkan penambahan
penyerapan tenaga kerja di sektor IBS di Pulau Sumatera. Sementara UMP (X2)
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di
sektor IBS Pulau Sumatera. Yang artinya meskipun nilai upah minimum provinsi
terus meningkat tetap saja tidak akan memiliki pengaruh terhadap penyerapan
tenaga kerja pada sektor IBS di Pulau Sumatera.