FENOMENA TOLERANSI KEHIDUPAN BERAGAMA MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA SISWA SD NEGERI 013 DESA RAMA AGUNG KABUPATEN BENGKULU UTARA

Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena toleransi kehidupan
beragama melalui pembelajaran pendidikan agama siswa SD Negeri 013
Bengkulu Utara. Penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenalogi. Subjek penelitian ini Kepala sekolah, guru
pendidikan agama Islam, guru pendidikan agama Buddha, dan beberapa
guru SD Negeri 013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data
menggunakan data conllection, data condensasi, data display, verification.
Teknik keabsahan data melalui meningkatkan ketekunan, triangulasi teknik,
triangulasi waktu, triangulasi sumber dan member Check. Hasil penelitan
yaitu 1. Dalam kontek kehidupan toleransi, toleransi yang di SD 013
terlihat tinggi dari sikat toleransi antar non muslim yang ditunjukkan
dengan menghargai siswa yang lagi berdoa. 2. Pada penerapan pola
pembelajaran pendidikan agama pola pembelajaran yang digunakan yaitu
Pola ( guru ) + (media) dengan siswa. 3. Pada penerapan pola pembelajaran
pendidikan agama Buddha, menerapkan pola ( guru ) + (media) dengan
siswa. Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1. Untuk kehidupan toleransi
beragama di SD 013, ditandai dengan pemahaman pengetahuan yang
diberikan oleh dewan guru kepada siswa membuat siswa mengetahui
pentingnya toleransi antar sesama pemeluk agama dan antar berbeda
agama. Toleransi ini dapat dilihat dengan sikap siswa yang menghargai
teman yang sedang berdoa, menghargai pendapat antar sesama pemeluk
agama ataupun antar berbeda agama, selain itu siswa menghargai teman
terhadap hari besar keagaamanya sehingga dengan perbedaan yang ada
bukan membuat mereka malah menjatuhkan satu sama lain. 2. Untuk
penerapannya pembelajaran agama Islam guru menggunakaan pola (guru) +
(Media) dengan siswa. Peneliti melihat interaksi yang baik yaitu Pola guru-
siswa-siswa-guru. 3. Untuk penerapan pola pembelajaran pendidikan agama
Buddha dengan jumlah siswa yang minim, guru menggunakan pola (guru)
+ ( Media) dengan siswa.
Kata kunci: Toleransi, pola pembelajara, pendidikan agama Islam dan Buddha