PENGARUH REPRESENTATIVENESS BIAS DAN HERDING BEHAVIOR DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA SAAT PANDEMI COVID-19 (STUDI PADA INVESTOR SAHAM DI BENGKULU)

Keputusan investasi merupakan suatu kapabilitas atau keputusan yang
diambil untuk menanamkan modal pada satu aktiva atau lebih untuk mendapatkan
keuntungan di masa yang akan datang. Investor seringkali bimbang bila ingin
melakukan investasi atas dana yang dimiliki. Kebimbangan investor dikarenakan
kurangnya sumber informasi yang menjabarkan instrumen investasi. Dari
kebimbangan itu sendiri, investor pun sukar untuk membuat keputusan investasi.
Faktor-faktor psikologis memiliki dampak yang signifikan terhadap pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh seorang investor di pasar saham (Bakar dan Yi,
2016). Dalam penelitian Riaz (2020) ditemukan bahwa perilaku herding dan
heuristic menjadi pengaruh tertinggi terhadap keputusan investor pada saat krisis
pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah
representativeness bias dan herding behavior berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan investasi pada investor di Bengkulu pada saat pandemi COVID-19.
Representativeness bias merupakan pengambilan keputusan dengan
pemikiran stereotip atau paritas yang akan menyebabkan investor membuat
keputusan keuangan yang menyimpang (Sina, 2014). Representativeness bias
umumnya terjadi karena kerangka emosi yang tidak sempurna ketika memproses
informasi baru (Pompian, 2006). Sedangkan herding behavior merupakan
perilaku yang dilakukan oleh investor dengan mengikuti investor lainnya.
(Mutawally dan Asandimitra, 2019). Herding terjadi kepada investor dikarenakan
terdapat informasi yang serupa antar investor sehingga melakukan pengambilan
keputusan yang sama, dan terjadi kepada investor yang memiliki informasi yang
berbeda namun investor tersebut mengabaikan informasi miliknya dan mengikuti
investor lainnya (Setiawan et al., 2018).
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif yang bersumber pada data primer dengan pengumpulan data dilakukan
dengan cara penyebaran kuesioner secara online untuk mendapatkan informasi
para responden. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh investor di
Bengkulu. Sampel pada penelitian ini 390 responden. Pengolahan data penelitian
ini menggunakan alat statistik SPSS for windows 21 dan pengujian kuesioner
penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Metode yang
digunakan yaitu menggunakan metode analisis regresi berganda, uji f, uji t, dan
koefisien determinasi.
Hasil analisis data yang dilakukan menghasilkan seluruh item pernyataan
untuk variabel dalam penelitian ini valid dan reliabel. Dalam pengujian hipotesis
dihasilkan bahwa: 1) representativeness bias berpengaruh positif atau signifikan
terhadap pengambilan keputusan investasi, 2) herding behavior berpengaruh