PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN SIKAP KEUANGAN TERHADAP PERILAKU PENGELOLAAN KEUANGAN INDIVIDU DI BENGKULU PADA MASA PANDEMI COVID-19

Perilaku pengelolaan keuangan adalah kemampuan seseorang yang dilihat dari
pengelolaan kas, pengelolaan kredit, tabungan dan investasi, serta asuransi untuk
menilai kebiasaan keuangan untuk mencapai kesejahteraan financial (Dew & Xiao,
2011). Perilaku pengelolaan keuangan tidak hanya bermakna untuk perusahaan
tetapi bermanfaat juga untuk dilaksanakan ke dalam lingkup keluarga khususnya
individu (Sina, 2014). Locus of control mengacu pada sejauh mana individu yakin
dapat mengontrol peristiwa-peristiwa yang terjadi agar dapat diprediksi dan
perilaku individu turut berperan didalamnya (Rotter, 1966). Sikap keuangan adalah
penerapan prinsip keuangan untuk menciptakan dan memelihara nilai melalui
pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya yang tepat (Rajna et al.,
2011). Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah theory of planned behavior
(TPB) dan teori pembelajaran sosial. TPB menyatakan bahwa sikap mempengaruhi
perilaku dan teori pembelajaran sosial menyatakan locus of control mempengaruhi
perilaku.
Penelitian ini mengacu pada penelitian Ardhiyanti, Rachma & Rizal (2020)
yang meneliti perilaku pengelolaan keuangan pada masa pandemi dan penelitian
Pathirannahalage & Abeyrathna (2020). Penelitian ini dilakukan untuk meneliti
apakah locus of control dan sikap keuangan secara simultan berpengaruh terhadap
perilaku pengelolaan keuangan individu selama pandemi Covid-19, apakah locus
of control berpengaruh terhadap perilaku pengelolaan keuangan individu selama
pandemi Covid-19, serta apakah sikap keuangan berpengaruh terhadap perilaku
pengelolaan keuangan individu selama pandemi Covid-19.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Metode pengumpulan data dengan cara melakukan penyebaran
kuesioner online untuk mendapatkan informasi dari responden. Jenis kuesioner
yang digunakan melalui pernyataan tertutup dan pertanyaan terbuka. Populasi
dalam penelitian ini adalah masyarakat Provinsi Bengkulu yang mengelola
keuangan pribadi yang berusia ≥ 18 tahun. Metode pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dan snowball sampling.
Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 307 responden. Pengujian data
dilakukan dengan alat analisis menggunakan IBM SPSS Statistic versi 22.0. Uji
validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah metode confirmatory analysis factor (CFA). Penelitian ini melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan teknik
formula alpha cronbach. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif, analisis crosstab dan analisis regresi linier berganda.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa locus of control dan sikap keuangan
berpengaruh secara simultan terhadap perilaku pengelolaan keuangan individu pada
masa pandemi Covid-19. Locus of control berpengaruh positif signifikan secara
parsial terhadap perilaku pengelolaan keuangan individu pada masa pandemi
Covid-19. Masyarakat provinsi Bengkulu cenderung memiliki locus of control
internal sehingga dapat diartikan bahwa semakin tinggi locus of control internal
yang dimiliki seseorang maka semakin meningkatkan perilaku pengelolaan
keuangan individu yang baik. Kecenderungan locus of control yang dimiliki
individu akan menentukan melalui prisma mana yang dipilih untuk melihat
keadaan, sisi apa yang diambil dan dari perspektif mana dalam membuat pilihan
(Velumyan, 2020). Sikap keuangan berpengaruh positif signifikan secara parsial
terhadap perilaku pengelolaan keuangan individu pada masa pandemi Covid-19.
Sikap keuangan yang mengacu pada preferensi jangka panjang akan meningkatkan
perilaku pengelolaan keuangan yang baik.
Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman literatur tentang perilaku
pengelolaan keuangan individu. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa sifat
dan keyakinan individu memiliki peranan penting. Locus of control internal yang
dimiliki individu perlu ditingkatkan yang berfokus pada kemampuan apa yang
dapat dilakukan selama pandemi dan sikap keuangan hendaknya
mempertimbangkan preferensi positif terhadap jangka waktu. Pada penelitian
selanjutnya diharapkan dapat mengkaji lebih mendalam mengenai perilaku
pengelolaan keuangan individu selama adanya pandemi Covid-19 maupun setelah
berakhirnya pandemi Covid-19.