Rimbano, Dheo and Fitri, Santi and Fadli, Fadli (2021) KEPUTUSAN ETIS MANAJER BANK LEVEL RENDAH DALAM MELAKUKAN KEGIATAN LENDING. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
DISERTASI DHEO RIMBANO.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (17MB)
Abstract
Bank pada awalnya dibentuk untuk menjadi garda terdepan dalam melakukan
sebuah perintah etis yang sumber utamanya berasal dari ajaran agama baik
Christian, Jewish, Buddhist, maupun Islamic. Perintah etis yang dimaksud adalah
sebuah perintah dimana bank yang memiliki hak dan akses dalam menjalankan
kegiatan pembiayaan untuk dapat membantu masyarakat yang membutuhkan
(McCosh, 1999). Maka dari itu bank secara normatif harus mempunyai sebuah
pedoman etis sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan yang etis,
baik dalam persoalan investasi, pendanaan, pembiayaan, maupun jenis kegiatan
keuangan lainnya.
Jenis keputusan etis dalam kegiatan pembiayaan (lending) menjadi salah satu
bagian yang menarik untuk dikaji karena bagian ini merupakan salah satu bagian
yang terpenting dalam sebuah bank jika dilihat berdasarkan masifnya kegiatan
pada bagian ini. Secara teori pengambilan keputusan yang etis dalam setiap
kegiatan harus memenuhi beberapa aspek, seperti aspek utilitas yang menekankan
semua pihak menerima manfaat yang baik atas pengambilan keputusan, aspek hak
yang menekankan penghormatan kepada hak semua individu yang terlibat dalam
proses pengambilan keputusan, aspek keadilan yang memenuhi rasa adil bagi
semua pihak, dan aspek kepedulian yang membuat semua pihak saling
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat (Ebert, Griffin, Starke, dan
Dracopoulos, 2011; Griffin dan Ebert, 2013).
Penerapan aspek-aspek etika tersebut dalam setiap kegiatan di bank menjadi
penting karena akan berfungsi sebagai stabilitator dalam setiap pengambilan
keputusan yang etis, seperti yang dikatakan oleh Russo (2016) bahwa peran etika
dalam pengambilan keputusan akan meminimalisir konflik kepentingan di dalam
manajemen (conflict of interest), membuat rasa saling memiliki kepedulian antar
tim (selflessness), membuat bank lebih berintegritas (integrity), menjaga
akuntabilitas bank (accountable), membuat keputusan yang dibuat menjadi lebih
objektif (objective decisions), menjadikan pengambilan keputusan akan lebih
transparan (opening decisions), dan lebih menekankan fungsi dedikasi pimpinan
bank dihadapan bawahannya (leadership). Permasalahan etika keuangan secara dasar akan banyak terjadi di bank karena
bank mempunyai sebuah produk kegiatan pembiayaan, kegiatan ini tentu
melibatkan banyak hal mulai dari pelaku, sumber daya, dan pihak-pihak lainnya,
sehingga akan timbul berbagai macam kendala seperti konflik kepentingan dalam manajemen, penggunaan aset perusahaan secara tidak sah, melakukan bisnis
pribadi saat jam kerja, pemalsuan dokumen, membocorkan rahasia perusahaan,
sexualitas hingga kendala yang membuat reputasi perusahaan buruk (Morrison,
Frowenand, & McHugh, 1995; Logan, 2000).
Estimasi dari confimatory factor analysis (CFA) 1st order dalam penelitian ini
memperlihatkan tentang kausalitas antara variabel ethical ideology dengan ethical
decision dan memasukan variabel financial ethics yang mempunyai peran sebagai
variabel mediasi atas dua variabel sebelumnya, nilai covarians terbesar yang ada
pada model ini terletak pada nilai covarian di indikator faktor pembentuk
keputusan etis (FP) yang masuk dalam variabel financial ethics hal ini dapat
dikatakan bahwa peran mediasi variabel financial ethics berjalan dengan baik,
dengan kata lain keputusan yang etis akan terbentuk dan dapat dilakukan oleh
manajer apabila dirinya sendiri mempunyai pemahaman ideologi etis yang tepat
dan pengetahuan mengenai praktik-praktik tindakan etis dalam kegiatan keuangan
terutama dalam bidang lending. Temuan penelitian dalam model single mediate
CFA yang pertama ini diperlihatkan pada hubungan antar covarians yakni
covarian My Values (MV) dan covarian Ethical Principles (EP) hubungan antar
covarians ini memperlihatkan bahwa nilai-nilai individual etis yang ada pada
seorang manajer (MV) akan sangat menentukan bagaimana pemahaman tentang
prinsip-prinsip etis (EP).
Estimasi dari CFA 1st order lainnya dalam penelitian ini memperlihatkan tentang
kausalitas antara variabel financial attitudes dengan ethical decision dan
memasukan variabel financial ethics yang mempunyai peran sebagai variabel
mediasi atas dua variabel sebelumnya, nilai covarians terbesar yang ada pada
model ini terletak pada nilai covarian di indikator FP (faktor pembentuk
keputusan etis) dan EP (ethical principles) yang masuk dalam variabel financial
ethics, hal ini dapat dikatakan bahwa peran mediasi variabel financial ethics
berjalan dengan baik, dengan kata lain keputusan yang etis akan terbentuk dan
dapat dilakukan oleh manajer apabila manajer mampu memposisikan sikapnya
secara benar ketika berada dalam kegiatan keuangan dan ditunjang
pengetahuannya mengenai praktik-praktik terhadap tindakan etis dalam kegiatan
keuangan terutama dalam bidang lending.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Postgraduate Program |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 09 Aug 2024 08:04 |
Last Modified: | 09 Aug 2024 08:04 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/19781 |