Sulistianingsih, Henny and Ridwan, Nurazi and Sigit, Nugroho and Fitri, Santi (2020) LITERASI DAN PERILAKU KEUANGAN ENTERPRENEUR MINANG IMPLIKASINYA DALAM KEPUTUSAN PENDANAAN. Masters thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
DISERTASI_HENNY SULISTIANINGSIH_C3B017011.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (4MB)
Abstract
Kebutuhan pendanaan setiap jenis perusahaan akan berbeda, perusahaan go publik
akan dengan mudah untuk mendapatkan sumber-sumber pendanaan. Berbeda
dengan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) sebagian berasal dari dana sendiri,
terutama pada saat membuka usaha. Beberapa studi UMK dan pendanaan
dihubungkan dengan teori struktur modal, bahwa UMK mengikuti pola pecking
order theory, kebutuhan pendanaan akan dipenuhi dari pendanaan internal lebih
dahulu, jika tidak mencukupi akan dipenuhi pendanaan eksternal. Studi empiris
menemukan UMK dominan menggunakan dana sendiri dan pinjaman bank, baik
ketika memulai usaha bisnis maupun ketika membiayai pertumbuhan dan
perkembangan perusahaan. Temuan lain mengungkapkan wirausaha start-up lebih
cenderung memiliki beberapa hutang luar negeri dalam struktur modal mereka.
Kegiatan berbasis rumah cenderung dibiayai oleh kontribusi ekuitas internal.
Pengusaha berpendidikan tinggi memiliki lebih banyak hutang eksternal dan
menarik lebih banyak investor.
Literasi keuangan menjadi hal penting yang dimiliki bagi pengelola UMK.
Kesalahan dalam memilih sumber pendaaan mengakibatkan biaya bagi
pengusaha. Studi empiris literasi keuangan banyak dilakukan bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar individu melek keuangan. Individu yang melek
keuangan lebih mungkin untuk merencanakan penyediaan hutang dan pensiun.
Literasi keuangan merupakan prediktor penting perilaku keuangan, bahkan
mengendalikan karakteristik demografis dan ekonomi. Keputusan keuangan tidak
saja dipengaruhi oleh literasi keuangan, juga preferensi risiko dan perilaku bias.
Secara rasional setiap individu adalah penghindar risiko (risk averse).
Kenyataannya dalam proses pengambilan keputusan seseorang dipengaruhi
preferensi resiko individu dan perilaku bias. Perilaku keuangan diduga, orang
dapat menjadi tidak rasional dalam mengambil keputusan. Hal ini ada banyak
faktor seperti psikologis, sosial budaya dan lingkungan. Studi empiris menyatakan
investor yang memiliki literasi keuangan yang tinggi cenderung berani mengambil
risiko untuk berinvestasi pada ekuitas. Selain itu juga, wanita cenderung memiliki
tingkat kepercayaan diri dan pengetahuan keuangan yang rendah, dan mereka tidak bisa mengambil risiko. Hasil riset mengungkapkan literasi keuangan
berperan memoderasi hubungan antara karakteristik demografi dan
kecenderungan mereka untuk mengambil risiko. Beberapa empiris literasi
keuangan dan toleransi risiko telah banyak diteliti, terutama berhubungan dengan
keputusan investasi atau rencana pensiun. Sejauh yang telah telusuri, literasi
keuangan pengaruhnya terhadap preferensi risiko dan preferensi risiko terhadap
keputusan pendanaan UMK Minang belum ditemui. Gap riset pada penelitian ini
akan mengungkapkan apakah variabel literasi keuangan memengaruhi secara
langsung terhadap preferensi risiko atau memoderasi pengaruh variabel preferensi
risiko terhadap keputusan pendanaan UMK Minang.
Keputusan keuangan yang dibuat oleh investor individu tidak hanya didasarkan
pada nilai-nilai perusahaan, tetapi didorong oleh emosi mereka seperti home bias.
Home bias ini, kecenderungan investor memilih investasi pada negara asalnya
dibandingkan kombinasi saham-saham dari perusahaan asing. Beberapa studi
empiris menemukan investor menunjukkan bias keakraban ketika memilih antara
perusahaan yang berbeda untuk berinvestasi. Beberapa penelitian sebelumnya
menemukan alasan mengontrol home bias seperti melindung nilai inflasi, dan
terlalu percaya dir. Bukti empiris mengungkap karakteristik individu mempunyai
hubungan yang signifikan dengan home bias, dan faktanya bahwa pria memiliki
kemungkinan yang lebih besar menjadi home bias dari pada wanita. UMK yang
diteliti dalam mengelola risiko keuangan masih sangat rendah. Studi ini mengkaji
literasi keuangan berpengaruh terhadap home bias dan home bias mempunyai
pengaruh terhadap keputusan pendanaan. Gap riset penelitian ini menguji apakah
literasi keuangan mempunyai hubungan langsung atau merupakan variabel yang
memoderasi antara pengaruh home bias terhadap keputusan pendanaan UMK
Minang.
Penelitian ini merupakan penelitian survey. Pengumpulan data dilakukan melalui
teknik survei online dan offline dengan sampel 623 UMK etnis Minang. Analisis
diskriptif dilakukan dengan program SPSS. Pengujian hipotesis menggunakan
metode alternatif SEM-PLS dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian mengungkapkan, preferensi risiko (H2) dan home bias (H3)
secara signifikan memengaruhi keputusan pendanaan. Literasi keuangan secara
langsung dapat memengaruhi kecenderungan home bias UMK Minangkabau
(H4). Uji efek moderasi variabel literasi keuangan terhadap home bias (H7)
diterima, UMK sebagian besar dengan literasi keuangan yang rendah. Preferensi
risiko dan home bias cenderung tinggi. Hal ini mengakibatkan dalam pemilihan
sumber dana dan pengembangan usaha menggunakan dana eksternal baik ekternal
formal maupun non formal, dengan jangka waktu pendanaan antara 1-5 tahun
(jangka menengah). Hasil ini mengungkapkan UMK etnis Minang dalam
memenuhi kebutuhan pendanaan tidak mengikuti pola pecking order theory, hal
ini dimungkinkan karena adanya peran literasi keuangan, preferensi risiko dan
home bias yang memengaruhi keputusan pendanaan UMK etnis Minang.
Berdasarkan hasil hipotesis literasi keuangan secara langsung tidak memengaruhi
keputusan pendanaan, tetapi ketika dimediasi oleh home bias mempunyai pengaruh signifikan. Variabel home bias secara langsung tidak signifikan
memengaruh keputusan pendanaan, tetapi ketika dimediasi oleh preferensi risiko
menunjukkan hasil yang signifikan home bias memengaruhi keputusan
pendanaan. Jadi literasi keuangan memengaruhi keputusan pendanaan, dimediasi
oleh preferensi risiko dan home bias. Data UMK menunjukkan literasi keuangan
rata-rata rendah, dengan dimediasi oleh home bias yang tinggi menyebabkan bias
dalam menilai risiko. Mengakibatkan kesalahan persepsi risiko dan penilaian
dalam mengambil lebih banyak risiko yang dapat mereka tanggung.
Konsekuensinya, keputusan pendanaan menggunakan pendanaan eksternal yang
memiliki risiko lebih tinggi.
Temuan dalam penelitian ini, preferensi risiko rata-rata tinggi dan kecenderungan
home bias yang juga tinggi. Pengaruhnya terhadap keputusan pendanaan, UMK
menggunakan dana usaha dan ekspansi, berasal dari dana eksternal formal dan
informal dengan jangka waktu 1-5 tahun. Hal ini dibenarkan bagi Usaha Mikro
dan Kecil, tetapi jangka panjang akan berisiko. Literasi keuangan menjadi hal
penting dalam mengurangi preferensi risiko dan home bias yang tinggi. Artinya
pengetahuan keuangan sudah dapat diterima dengan baik akan berdampak pada
perilaku keuangan, walaupun peningkatannya tidak signifikan seperti hasil dalam
penelitian ini. Hasil studi ini akan membantu penasihat keuangan ataupun
lembaga keuangan dalam memberikan pelatihan UMK yang mudah mereka serap
dan dipraktekkan secara langsung. Salah satu cara untuk mengurangi home bias,
karena ini berhubungan dengan emosi, butuh pendekatan dalam memberikan
pendidikan dan pelatihan yang mudah mereka pahami.
Riset literasi keuangan banyak telah dilakukan dihubungkan dengan keputusan
investasi. Riset ini menghubungkan dengan keputusan pendanaan. Hasil
penelitian tidak jauh berbeda pengetahuan literasi pada keputusan investasi
maupun pendanaan. Literasi keuangan sebagian besar dengan tingkat yang rendah,
pengaruh terhadap keputusan pendanaan dengan dana yang berisiko juga. Hal ini
menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi semua pihak, apa yang salah dalam
pengetahuan keuangan masyarakat. Bagaimana literasi keuangan dapat diterima
bagi semua masyarakat, dibutuhkan pelatihan yang informatif, mudah dipahami.
Karena literasi keuangan menjadi faktor penting dalam meningkatkan inklusi
keuangan bagi UMKM.
Di masa yang akan datang, penelitian ini juga dapat diperluas dengan menyelidiki
karakteristik perusahaan yang sudah dikenal dan untuk menghubungkan
keakraban dengan kinerja keuangan untuk mengidentifikasi peluang arbitrase
potensial. Peneliti juga dapat mencoba mengidentifikasi faktor-faktor utama yang
mendorong investor untuk merasa akrab dengan perusahaan. Penelitian ini
responden hanya pada satu etnis saja, untuk penelitian ke depan untuk
membandingan dengan etnis-etnis lain yang ada di Indonesia maupun negara lain.
Hasil studi ini akan membantu penasihat keuangan ataupun lembaga keuangan
dalam memberikan pelatihan UMK yang mudah mereka serap dan dipraktekkan
secara langsung. Satu cara untuk mengurangi home bias, karena ini berhubungan
dengan emosi, butuh pendekatan dalam memberikan pendidikan dan pelatihan
yang mudah mereka pahami.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Postgraduate Program |
Depositing User: | 56 nanik rahmawati |
Date Deposited: | 12 Aug 2024 03:02 |
Last Modified: | 12 Aug 2024 03:02 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/19812 |