PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, TIME PRESSURE, LOCUS OF CONTROL, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KEMAMPUAN AUDITOR MENDETEKSI KECURANGAN (Studi pada Auditor Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu)

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh skeptisme professional,
time pressure, locus of control, kecerdasan emosional, dan pegalaman kerja
terhadap kemampuan auditor mendeteksi kecurangan pada auditor BPKP
Perwakilan Provinsi Bengkulu dengan menggunakan Attribution Theory (teori
atribusi). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor di BPKP
Perwakilan Provinsi Bengkulu. Sampel penelitiannya adalah auditor yang bekerja
di BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu. Penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis data primer
dimana dengan menyebarkan kuesioner. Metode pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling, dengan kriteria auditor yang telah bekerja
minimal dua tahun. Jumlah kuesioner yang disebar berdasarkan kriteria yaitu
sebanyak 67 kuesioner, namun hanya 50 kuesioner yang dapat digunakan.
Kuesioner berisi daftar pernyataan tertulis tentang pengaruh skeptisisme
profesional, time pressure, locus of control, kecerdasan emosional, dan
pengalaman kerja terhadap kemampuan auditor dalam mendeteksi kecurangan.
Untuk menganalisis setiap variabel independen dan variabel dependen penelitian
ini menggunakan analisis regresi berganda dengan bantuan program komputer
SPSS statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Skeptisme Profesional
berpengaruh positif terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan, (2)
Time Pressure berpengaruh positif terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi
Kecurangan, (3) Locus of Control berpengaruh positif terhadap Kemampuan
Auditor Mendeteksi Kecurangan, (4) Kecerdasan Emosional berpengaruh positif
terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan,(5) Pengalaman Kerja
berpengaruh positif terhadap Kemampuan Auditor Mendeteksi Kecurangan.
Implikasi dari penelitian yaitu (1) Secara praktis, penelitian ini menjadi
bahan masukan bagi BPKP Perwakilan Provinsi Bengkulu untuk dapat
meningkatkan skeptisme professional, time pressure, locus of control, kecerdasan
emosional, dan pengalaman kerja sehigga akan dapat meningkatkan pula
kemampuan auditor mendeteksi kecurangan. (2) Secara teoritis, berdasarkan hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa skeptisme professional, time pressure, locus of control, kecerdasan emosional, dan pengalaman auditor mendukung teori Atribusi
(Attribution Theory).
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini dimana variabel skeptisme
professional, time pressure, locus of control, kecerdasan emosional, pengalaman
kerja dalam menjelaskan variabel dependen kemampuan auditor mendeteksi
kecurangan hanya sebesar 0,604 atau sebesar 60% . Hal ini menunjukkan bahwa
masih ada variabel lain yang dapat mempengaruhi. Dan terdapat beberapa
indikator yang tidak dapat digunakan karena item pernyataan pada variabel
kecerdasan emosional pada pernyataan nomor 6 dan pernyataan nomor 8
dinyatakan tidak valid berdasarkan uji validitas data, sehingga penelitian ini tidak
dapar menjelaskan seluruh dari indikator yang ada.
Berdasarkan hal tersebut maka disarankan untuk dapat menambah variabel
independen yang mampu mempengaruhi kemampuan auditor mendeteksi
kecurangan, seperti fraud audit training dan kompetensi. Dan bagi peneliti
selanjutnya disarankan untuk lebih memperhatikan indikator yang digunakan
dalam penelitian sehingga indikator layak digunakan dan dapat dinyatakan valid.