Ardiansyah, Ardiansyah and Kususiyah, Kususiyah and Urip, Santoso (2022) PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG DAUN KATUK (Sauropus androgynus L. Merr) DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMA PUYUH JANTAN (Coturnix-coturnix Japonica). ['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined] thesis, Universitas Bengkulu.
![Thesis [thumbnail of Thesis]](https://repository.unib.ac.id/style/images/fileicons/archive.png)
Ardiansyah E1C018017.pdf - Bibliography
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons GNU GPL (Software).
Download (3MB)
Abstract
Puyuh jantan keberadaannya belum begitu mendapatkan perhatian atau bahkan
dianggap sebagai limbah, karena beternak puyuh masih dititikberatkan pada puyuh betina.
Perhatian pada puyuh jantan masih terbatas digunakan sebagai pejantan untuk
menghasilkan telur tetas, sedangkan sebagai penghasil daging belum mendapatkan
perhatian, padahal daging puyuh sudah merupakan komoditas yang disukai oleh
masyarakat dan sudah diperjualbelikan.
Siemonsma dan Piluek (1994) melaporkan pada 100 g daun katuk segar mengandung
air 79,8 g, protein 7,6 g, lemak 1,8 g, karbohidrat 6,9 g, serat kasar 1,9 g, abu 2 g, vitamin
A 10.000 IU, vitamin B1 0,23 mg, vitamin B2 0,15 mg, vitamin C 136 mg, kalsium 234
mg, fosfor 64 mg, besi 3,1 mg dan energi 310 kJ/100g. Santoso (1999) melaporkan bahwa
dalam tepung daun katuk tua terkandung air 10,8%, lemak 20,8%, protein kasar, 15%,
serat kasar 31,2%, abu 12,7%, dan BETN 10,2%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun katuk
dalam ransum terhadap performa pertumbuhan puyuh jantan. Penelitian ini dilakukan
selama 4 minggu dimulai tanggal 16 September 2021 hingga 16 Oktober 2021 di
Commercial Zone and Animal Laboratory (CZAL) Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan menggunakan 8 ekor puyuh. P0 :
0% tepung daun katuk, P1 : 7,5% tepung daun katuk, P2 : 10% tepung daun katuk, P3 :
12,5% tepung daun katuk, P4 : 15% tepung daun katuk. Variabel yang diamati yaitu
konsumsi ransum, berat badan, pertambahan berat badan dan konversi ransum.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung daun katuk 7,5%-15% dalam
ransum berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi ransum, berat badan,
pertambahan berat badan dan konversi ransum puyuh jantan. Rataan konsumsi ransum
puyuh jantan umur 2-6 minggu berkisar 332,05-358,44 g, dengan berat badan umur 6
minggu berkisar 137,91-139,50 g, pertambahan berat badan berkisar 104,04-110,56 g dan
konversi ransum berkisar 3,17-3,37.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung daun katuk (Sauropus
androgynus L. Merr) dalam ransum dapat digunakan hingga 15% tanpa menurunkan
performa puyuh jantan (Coturnix-coturnic Japonica)
Item Type: | Thesis (['eprint_fieldopt_thesis_type_ut' not defined]) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Faculty of Agriculture > Department of Animal Science |
Depositing User: | sugiarti sugiarti |
Date Deposited: | 13 Aug 2024 02:40 |
Last Modified: | 13 Aug 2024 03:06 |
URI: | https://repository.unib.ac.id/id/eprint/19876 |