KECERNAAN PROTEIN KASAR (PK) DAN SERAT KASAR (SK) PADA SAPI BALI YANG DIBERI SUPLEMENTASI Curcuma sp. BERBASIS FERMENTASI PAKAN SOLID

Sapi Bali merupakan sapi hasil domestikasi dari banteng asli Indonesia yang
mempunyai keunggulan dalam daya reproduksi, daya adaptasi dan persentase karkas yang
tinggi. Sapi Bali mempunyai cari khas yang tidak dimiliki oleh sapi dari bangsa lainnnya
dan merupakan sumber daya genetik asli Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara
kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat Indonesia. Penelitian ini menggunakan bahan tambahan lumpur sawit
di karenakan ketersediaan nya banyak dan bisa dimanfaatkan sebagai pakan tambahan
untuk meminimalisir pengeluaran pakan ternak dengan cara di fermentasi dengan
tambahan bahan lain seperti kulit kopi, tetes tebu, dan bionak.
Suplementasi adalah pemberian bahan pakan dalam jumlah kecil dari bahan
kering pakan yang diharapkan berguna dan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap peningkatan produktivitas, suplementasi pakan dibutuhkan pada ternak yang
mendapatkan pakan berbasis limbah untuk meningkatkan produktivitasnya, suplementasi
memiliki fungsi penting untuk meningkatkan pertumbuhan bakteri agar pertumbuhan
optimal. Suplementasi pakan yang mengandung herbal dapat berfungsi meningkatkan
absorbsi pakan sehingga sebagai pemicu pertambahan berat badan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kecernaan Serat Kasar (SK) dan Protein
Kasar (PK) pada Sapi Bali yang di beri suplementasi pakan yang mengandung Curcuma
longa, Curcuma mangga, Melastoma malabathricum dan Nigella sativa, dengan pakan
fermentasi lumpur sawit. Penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai Oktober 2021 di
Kelurahan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah dan analisis di laboratoriun PAU
Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini menggunakan 21 ekor sapi Bali dan rataan berat
212 ± 30,6 kg, dengan 3 perlakuan dengan 7 ulangan, sbb P0= pakan ad libitum (40%
rumput lapangan + 60% fermentasi lumpur sawit) + tanpa herbal, P1= pakan ad libitum
(40% rumput lapangan + 60% fermentasi lumpur sawit) + Curcuma mangga 200 mg/kg
BB + Melastoma malabathricum 25 mg/kg BB + Nigella sativa 25 mg/kg BB, P2= pakan
ad libitum (40% rumput lapangan + 60% fermentasi lumpur sawit) + Curcuma longga 200
mg/kg BB + Melastoma malabathricum 25 mg/kg BB + Nigella sativa 25 mg/kg BB. Data
dianalisis menggunakan ANOVA dilanjutkan dengan Uji Duncan’s Multiple Range Test
(DMRT). Hasil analisis bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap
konsumsi total, produksi feses serta kecernaan SK dan tidak berpengaruh nyata (P<0,05)
terhadap kecernaan PK pada sapi Bali.